5 Kuliner Indonesia yang Sempat Jadi Sarana Perdamaian

Kamu pasti sudah gak asing lagi dengan istilah makanan pembawa keberuntungan, kan? Ternyata, cukup banyak kuliner Indonesia yang memiliki makna di balik kelezatannya. lho.
Gak hanya simbol keberuntungan saja. Berdasarkan riwayatnya, terdapat kuliner Indonesia yang ternyata menjadi simbol perdamaian, lho. Wah, memang ada, ya, kuliner Indonesia untuk menyatukan dua insan sempat bermusuhan? Ada, kok! Yuk, simak lima sajiannya berikut ini.
1.Ayam taliwang

Di balik kenikmatannya, kuliner Indonesia yang satu ini pernah menjadi saksi bisu perdamaian dua kerajaan besar yakni Kerajaan Karangasem dan Kerajaan Selaparang.
Kisah tersebut bermula ketika Kerajaan Taliwang ditunjuk sebagai penengah kedua kerajaan tersebut. Kerajaan Taliwang yang kala itu membawa serta juru masak mereka dalam misi perdamaian, mengolah ayam bakar yang kini dikenal sebagai ayam taliwang untuk para prajurit.
Siapa sangka jika raja Karangasem menyukainya olahan ayam yang kini dikenal dengan ayam taliwang tersebut. Alhasil, ayam taliwang jadi media diplomasi perdamaian antara Kerjaan Karangasem dan Kerajaan Selaparang.
2.Ketan kunyit panggang ayam

Masyarakat Palembang pasti sudah gak asing lagi dengan tepung tawar perdamaian. Ketika terdapat suatu perkelahian, dan salah satunya mengeluarkan darah. Langkah selanjutnya yakni berdamai atau tepung tawar.
Nah, tepung tawar merupakan kesepakatan berdamai dengan syarat sebagai denda. Diharapkan, ketika orang tersebut menunaikan denda tersebut, tak ada lagi permusuhan yang terjadi.
Nah, syarat yang jadi denda tepung tawar di antaranya menyediakan ketan kunyit panggang ayam. Kuliner sekilas mirip nasi kuning namun berbahan ketan, dengan lauk ayam panggang.
3.Ilabulo

Ilabulo merupakan kuliner Indonesia yang terbuat dari tepung sagu berbumbu, lalu dikombinasikan dengan daging hingga jeroan ayam.
Kini mulai langka, makanan khas Gorontalo ini pernah menyatukan Kerajaan Limutu dan Kerajaan Holunthalangi, lho. Mulanya, ilabulo merupakan makanan sehari-hari yang dibuat Kerajaan Holunthalangi.
Kelezatan makanan ini terdengar oleh Kerajaan Limutu yang akhirnya memerintahkan untuk menghentikan peperangan agar sang raja bisa mencicipinya. Karena ilabulo, kedua kerajaan tersebut mencapai kesepaakatan untuk berdamai, dan membuat banyak kerjasama untuk mempererat hubungan keduanya.
4.Binte bilahuta

Ada lagi kuliner asal Gorontalo yang merupakan simbol perdamaian yakni binte bilahuta. Makanan sup berbahan dari pupil jagung ini juga pernah mendamaikan ketegangan Kerajaan Gorontalo dengan Kerajaan Limboto.
Jagung pipil yang terurai diartikan sebagai bercerai berai. Ketika jagung pipil disatukan dengan bumbu rempah sehingga menghasilkan kuliner lezat berna binte bilahuta, dari sini diartikan sebagai persatuan.
5.Babi bakar

Masyarakat Papua punya tradisi yang dilestarikan sampai sekarang yaitu bakar batu. Tradisi tersebut berupa ritual perdamaian, dan kembali bersaudara.
Ritual ini dimulai dengan kesepakatan memanah babi sampai mati supaya segera terjalin perdamaian. Apabila babi tidak mati saat dipanah, konon tak akan bisa berdamai karena masing-masing kelompok atau individual masih menyimpan dendam.
Nah, babi yang berhasil dipanah dan mati, dijadikan sebagai makanan simbol perdamaian dengan cara barapen. Proses barapen adalah babi yang sudah dipotong kemudian dipanggang dengan menggunakan batu yang sudah dipanaskan.
Ternyata makanan bukan hanya untuk pengganjal perut, dan pemuas lidah saja, ya. Dari lima kuliner Indonesia di atas, ternyata dapat tercipta perdamaian di antara dua belah pihak yang sedang bersitegang. Cara ini bisa kamu contoh ketika sedang perang dingin dengan pasangan, kerabat, maupun teman.