10 Makanan Khas Musim Semi Jepang yang Wajib Kamu Cicipi

Karena musim semi di Jepang identik dengan bunga sakura, maka makanan khasnya pun tak jauh-jauh dari bunga tersebut. Yup, bunga sakura merupakan salah satu jenis bunga edible atau bisa dikonsumsi, begitu pula dengan daunnya. Salah satu jenis olahan bunga cantik ini adalah mochi sakura.

Mochi sakura terbuat dari tepung beras ketan yang ditumbuk halus dan pasta kacang azuki. Setelah jadi, mochi yang berwarna merah muda tersebut dibungkus daun bunga sakura yang telah diasinkan.

Rasanya manis, gurih, dan sedikit asin, serta memiliki tekstur yang kenyal. Kue ini biasanya disantap saat Festival Hanami atau piknik di bawah pohon sakura.

Mochi lainnya yang populer saat musim semi di Jepang adalah ichigo daifuku atau mochi stroberi. Pada musim ini, ada panen raya buah stroberi berkualitas bagus dan rasanya cenderung manis. Gak heran kalau banyak makanan atau olahan stroberi yang nikmat, termasuk ichigo daifuku ini.

Makanan ini terbuat dari beras ketan yang diisi dengan pasta kacang merah dan buah stroberi utuh. Kombinasi mochi yang kenyal, pasta kacang merah yang manis, dan stroberi yang segar menjadi kenikmatan tersendiri.

Siapa pun yang mencicipinya bakal ketagihan. Camilan ini mudah ditemukan di berbagai toko dan supermarket, lalu dinikmati selama Festival Hanami.

Sekilas, hanami dango ini mirip klepon khas Indonesia yang diberi warna merah muda, putih, serta hijau agar terlihat cantik dan menarik. Bahan pembuatannya pun tak jauh berbeda, yakni tepung beras kertan dan gula, serta bentuknya bulat kecil. Teksturnya pun kenyal dan rasanya manis.

Saat hendak disajikan, beberapa buah hanami dango ditusuk dengan tusukan sate, agar nantinya mudah disantap. Kue ini biasanya juga dibawa piknik bareng keluarga atau sahabat sambil menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran.

Kerang asari atau littleneck clams menjadi salah satu jenis seafood yang banyak dicari warga Jepang saat musim semi. Kerang ini biasanya muncul saat kondisi perairan Jepang mulai menghangat setelah musim dingin, tepatnya selama Februari hingga April.

Selain nikmat, kandungan nutrisi pada kerang asari, yakni protein, mineral, vitamin, dan omega 3-nya cukup tinggi.

Kamu bisa menemukan berbagai olahan kerang ini dengan mudah di berbagai restoran atau izakaya. Biasanya menjadi campuran sup miso atau sup-sup tradisional khas Jepang lainnya, dikukus dengan sake dan daun bawang, serta digoreng dengan mentega.

Takenoko atau rebung merupakan salah satu bahan makanan nabati yang populer dan banyak dipanen saat musim semi pada Maret-Mei. Untuk mengolahnya, rebung yang baru dipetik atau dipanen dari pohon bambu biasanya dibersihkan terlebih dahulu, diiris tipis, dan direbus dengan air.

Untuk bumbunya, cukup dicampur kecap asin. Takenoko biasanya disajikan dengan nasi putih hangat atau gohan, sehingga namanya menjadi takenoko gohan. Setiap suapannya akan membuat nafsu makan bertambah. Namun, makanan ini tidak disarankan untuk bayi.

Selain sakura, ume atau bunga plum juga menandakan kehadiran musim semi di Jepang. Bunga-bunga tersebut akan bermekaran dengan sangat cantik di berbagai sudut tempat. Buahnya bisa diolah menjadi beragam sajian yang menggugah selera.

Kamu bisa dengan mudah menemukan olahan buah ini di toko-toko kelontong, pasar, hingga supermarket. Ada plum kering (umeboshi), selai plum, hingga wine plum (umeshu) yang cocok untuk oleh-oleh keluarga atau kerabat di Tanah Air.

Tai merupakan sejenis ikan air tawar yang biasanya bertelur di wilayah perairan Jepang pada April-Mei. Gak heran kalau ikan ini bobotnya cukup gemuk dan menjadi incaran nelayan saat musim semi. Ikan ini dijual di berbagai kios ikan dan berbagai restoran seafood di Jepang.

Selain rasanya nikmat, ikan tai juga dianggap sebagai simbol keberuntungan. Para orangtua biasanya menyajikan ikan tai untuk anak-anak mereka yang masih sekolah dan memasuki tahun ajaran baru, atau karyawan yang baru mulai bekerja pada bulan April agar mendapat keberuntungan.

Ikanago merupakan belut pasir yang berukuran sangat kecil seperti ikan teri. Hewan ini berasal dari wilayah Kansai dan biasanya ditangkap antara Februari hingga Maret. Masyarakat Jepang, khususnya yang tinggal di Perfektur Hyogo, sangat menyukai berbagai olahan dari ikanago.

Salah satu sajiannya adalah ikanago no kugini. Makanan ini terbuat dari ikan ikanago yang dibumbui dengan kecap, gula, mirin, dan jahe hingga berkaramel. Untuk penyajiannya, ikan tersebut bisa langsung diletakkan di atas nasi hangat atau dijadikan camilan pendamping berbagai minuman.

Saat musim semi, nanohana atau canola flower ini bermekaran dengan sangat cantik di hampir semua wilayah di Jepang pada Januari hingga Maret. Warna kuningnya yang mencolok membuat para turis terpesona. Apalagi kalau mekarnya bersamaan di kawasan perkebunan. 

Selain cantik, nanohana juga memiliki rasa yang lezat. Bagian atas atau pucuknya bisa direbus atau digoreng dengan minyak wijen dan jadilah hidangan pendamping makan nasi yang menggugah selera. Bunga ini mengandung mineral, antioksidan dan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh.

Kol atau kubis sebenarnya bisa dipanen sepanjang tahun di Jepang. Namun, kol yang dipanen saat musim semi rasanya lebih manis, renyah, dan nikmat, jika dibandingkan musim-musim lainnya. Kol ini dapat disantap mentah dengan aneka saus dan menjadi otoshi atau hidangan pembuka yang sering disajikan di Jepang.

Selain itu, kol juga sering jadi pendamping kushikatsu (katsu hidangan laut), tonkatsu (katsu daging babi), okonomiyaki, monjayaki, dan masih banyak lagi yang lainnya. Rasanya manis kol ini akan menyatu dengan gurihnya masakan-masakan tersebut.

Itulah beberapa makanan khas musim semi Jepang yang wajib kamu coba saat liburan ke sana. Dari 10 makanan di atas, mana saja yang membuatmu penasaran dan ingin segera mencicipinya?