Mengenal Bir Pletok, Bir Halal Favorit Suku Betawi

Seperti yang kita tahu, orang Eropa gemar mengkonsumsi beer terutama saat merayakan acara-acara besar. Melihat bangsa Belanda minum beer rupanya membuat suku Betawi saat itu penasaran ingin mencicipi beer.

Masalahnya beer memabukkan dan jelas haram dikonsumsi oleh kaum muslim, apalagi suku Betawi dikenal sebagai suku yang sangat taat dalam beribadah. Solusinya, suku Betawi membuat beer versi mereka yang kemudian disebut bir pletok.

Jika Belanda punya beer, maka warga Betawi memiliki bir. Nama Bir Pletok sendiri diambil dari dua kata yaitu bir dan pletok. Kata bir diambil dari bahasa Arab yaitu Bi'run yang berarti sumber mata air. Sedangkan pletok diambil dari suara yang muncul saat minuman ini dibuka dari tutupnya. 

Sekilas warna beer dan bir pletok terlihat sama. Tapi keduanya sangat berbeda. Jika beer bangsa Eropa memabukkan, bir pletok justru terbuat dari bahan-bahan asli Indonesia yaitu lada, jahe, dan kulit secang yang memberikan warna kemerahan pada bir pletok. Nah karena semua bahannya terbuat dari rempah-rempah, bir ini sangat sehat dan yang terpenting halal untuk dikonsumsi oleh suku Betawi.

Meski namanya bir, minuman ini tidak memabukkan. Sebaliknya, bir pletok justru dikenal mampu menghangatkan badan. Manfaat lainnya adalah bir pletok juga ampuh untuk mengusir masuk angin, memperlancar peredaran darah, menyembuhkan migrain, dan beragam manfaat lainnya untuk tubuh. 

Sama seperti beer yang selalu jadi pelengkap dalam sebuah perayaan, bir pletok juga menjadi minuman pelengkap di acara pernikahan atau sunatan. Biasanya selain bir pletok, roti buaya juga jadi pelengkap dalam perayaan warga Betawi. Selain itu minuman ini juga jadi favorit warga Betawi selama bulan Ramadan dan jadi minuman yang wajib ada saat perayaan Idul Fitri.

Kamu sendiri, pernah mencicipi bir pletok gak?