Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Menma yang Sering Menjadi Taburan Ramen?

ilustrasi menma dalam semangkuk ramen (commons.wikimedia.org/KKPCW(Kyu3))
Intinya sih...
  • Menma adalah topping khas ramen Jepang terbuat dari rebung atau tunas bambu muda, memberikan cita rasa gurih dan umami.
  • Diadaptasi dari hidangan Tiongkok bernama zhusun, menma dibuat melalui proses fermentasi sehingga memiliki tekstur kenyal, sedikit asam, dan umami.
  • Selain sebagai topping ramen, menma juga bisa dinikmati dalam berbagai hidangan lainnya seperti nasi, bento, gyudon, salad, dan camilan ringan.

Kalau kamu sering makan ramen, pasti gak asing dengan potongan kecil berwarna cokelat muda yang disajikan di atas ramen. Itulah menmatopping khas ramen klasik Jepang yang bikin cita rasanya makin lezat dan memikat.

Tapi, sebenarnya apa sih menma itu? Meski terlihat sederhana, menma punya cerita panjang sampai bisa jadi pelengkap dalam semangkuk ramen yang kamu nikmati saat ini. Yuk, kenalan lebih dekat dengan menma yang punya rasa unik dalam artikel ini, ya!

1. Menma terbuat dari potongan rebung

ilustrasi rebung (freepik.com/Racool_studio)

Menma adalah salah satu topping atau taburan khas ramen Jepang yang terbuat dari potongan rebung atau tunas bambu muda. Rebung yang digunakan biasanya berasal dari jenis machiku, yang memiliki tekstur renyah namun tetap lembut setelah dimasak.

Potongan rebung ini tidak langsung disajikan begitu saja, melainkan melalui beberapa tahapan terlebih dahulu sehingga rasanya menjadi lebih gurih dan kompleks. Karena teksturnya yang unik dan rasanya yang umami, menma sering dijadikan pelengkap sempurna dalam semangkuk ramen.

2. Menma diadaptasi dari hidangan Tiongkok

ilustrasi menma dalam semangkuk ramen (commons.wikimedia.org/円周率3パーセント)

Menma yang sering dikenal banyak orang sebagai bahan taburan ramen, ternyata diadaptasi dari hidangan tradisional Tiongkok. Di sana, rebung fermentasi atau zhusun sudah lama dikenal dan digunakan dalam berbagai masakan, terutama sebagai lauk pelengkap atau bahan tumisan.

Jepang kemudian mengadopsi konsep ini dan menyesuaikannya dengan cita rasa lokal, sehingga tercipta sajian yang bernama menma dengan cita rasa yang lebih ringan dan halus dibanding versi aslinya. Dari sinilah lahir istilah menma, "men" berasal dari kata ramen dan "ma" berasal dari jenis rebung machiku yang digunakan.

3. Menma diproses melalui fermentasi

ilustrasi menma dalam semangkuk ramen (commons.wikimedia.org/Andy Li)

Menma dibuat melalui proses fermentasi sehingga memberikan cita rasa yang khas dan memperpanjang daya simpannya. Rebung yang telah dibersihkan akan direbus, lalu difermentasi menggunakan bakteri asam laktat dalam waktu tertentu.

Hasil fermentasi ini membuat tekstur dan rasa rebung menjadi lebih kenyal, sedikit asam, dan umami. Setelah itu, menma biasanya dikeringkan atau diawetkan, lalu dimasak kembali dengan tambahan bumbu seperti kecap asin, mirin, dan minyak wijen sebelum disajikan. Di restoran ramen, menma biasanya disajikan dalam bentuk irisan memanjang di atas ramen.

4. Menma sering disajikan dengan berbagai variasi hidangan

ilustrasi menma dalam hidangan gyudon (commonc.wikimedia.org/毒島みるく)

Meskipun menma paling dikenal masyarakat luas sebagai topping ramen, potongan rebung fermentasi ini sebenarnya cukup serbaguna dan bisa dinikmati dalam berbagai hidangan lainnya.

Di Jepang, menma kerap disajikan sebagai lauk pendamping nasi, isian bento, topping dalam semangkuk gyudon, campuran salad, hingga camilan ringan yang cocok disantap bersama minuman. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih membuatnya mudah dipadukan dengan berbagai bahan makanan.

Menma mungkin terlihat sederhana, tapi peran dan rasanya begitu istimewa dalam setiap mangkuk ramen. Jadi saat kamu menikmati ramen lagi, pastikan untuk menyantap potongan rebung kecil dengan cita rasa khas yang satu ini ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us