Suatu momen spesial tersendiri bagi IDN Times pada Jumat, 9 Februari 2018. Hal ini lantaran kami berkesempatan hadir dalam acara My America Surabaya berupa "Story-TEA-lling" bersama Havelteh.
Spesialnya lagi acara ini hanya bisa dihadiri 20 peserta yang telah diseleksi sebelumnya oleh pihak My America Surabaya.
Berlokasi di kantor Konsulat jenderal (Konjen) Jalan Citra Raya Niaga No. 2 Surabaya, sebagian orang hanya tahu sekedar tempat pembuatan visa. Akhirnya mereka memutuskan rebranding dengan mengubah namanya dari Informatiion Resource Center menjadi My America Surabaya.
Seiring dengan perubahan tersebut, diharapkan orang-orang paham bahwa tempat ini merupakan area publik sebagai tempat belajar dan menciptakan sesuatu.
"Tempat kami terbuka bagi siapapun selain Sabtu dan Minggu, mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Di sini mereka bisa belajar, mencari ilmu, dan mendapatkan pelatihan seperti dalam acara Story-TEA-lling ini," kata Director My America Surabaya Christian Natamado Simanullang.
Banyak dukungan My America Surabaya yang diberikan khususnya kepada para anak muda di tanah air. Dukungan tersebut bisa berupa memberangkatkan mereka ke Amerika, pelatihan sesuai bakat dan minat, tempat untuk mencari, dan masih banyak lagi lainnya.
Tidak hanya sebatas menyeduh, ternyata teh juga perlu diperlakukan secara khusus. Sebagai informasi, teh yang berkualitas didapat dari proses oksidasi menggunakan daun dan pucuknya yang diambil dari tanaman teh (camellia sinensis)
"Batang pada teh bisa merusak manfaat dari teh tersebut, apalagi jika menggunakan gula atau memasaknya terlalu panas, kata pemilik Havelteh, Widyoseno Estitoyo.
Havelteh hanya fokus mengenalkan cita rasa khas teh Indonesia yang ternyata tidak kalah nikmat. Dalam sesi Story-TEA-lling yang dipandu Widyoseno Estitoyo atau akrab dipanggil Seno, workhsop-nya dibagi dalam tiga sesi, yakni tea testing, tea pairing, dan tea blending.
Sama halnya seperti kopi, teh juga memiliki aroma dan rasa yang begitu unik. Agar kamu bisa benar-benar merasakannya, ada tiga langkah yang harus kamu lakukan.
Hiruplah terlebih dahulu teh, lalu sesap teh tersebut dengan cepat lalu rasakan sebentar di mulut, terakhir sambil kamu menelannya berikan nafas ke dalam tenggorokan.
Dengan tingkat oksidasi yang berbeda kita bisa menghasil teh yang bermacam-macam, seperti teh putih, teh hijau, teh oolong, teh hitam. rooibos, dan tisane. Semua punya ciri khasnya masing-masing, seperti teh hitam, suhu air yang dibutuhkan 100 derajat celcius, aromanya seperti buah-buahan, dan rasanya sepat.
Seperti yang dibahas di atas, teh memang mempunyai ciri khasnya masing-masing. Setiap teh juga mempunyai kemampuan agar makanan yang kita konsumsi terasa lebih lezat.
Bekerja sama dengan UKM lokal seperti, Burgerman, Cake Studio Indonesia, Ladang Lima, Kewk Kwek Prek, dan Kedai Rachmah, kami membuktikan hal tersebut. Keajaiban tersebut paling terasa saat mencoba kue almond yang cenderung pahit.
Di saat mencobanya bersama dengan green tea west Sumatra, rasa pahit dalam sekejap hilang berubah manis. Selain itu bisa juga mencampurkannya dengan bunga seperti mawar agar rasa teh putih bisa lebih lezat.
Selesai mendengarkan penjelasan dari Seno, kami juga diperbolehkan mencoba langsung meracik sebuah teh. Kami bisa meracik teh dengan aneka tambahan lainnya, seperti bunga atau rempah-rempah.
Sukses mencoba di kantor Konjen, kami juga bisa meracik kembali untuk dibawa pulang. Seru banget, kan?
Kedepannya masih akan ada banyak lagi acara yang diselenggarakan My America Surabaya, seperti kelas bahasa inggris dan mengulas kesuksesan sosok kulit hitam di dunia, dan banyak lagi lainnya. Kamu bisa mendaftarkan diri dan melihat info selengkapnya melalui Instagram.com/myamericasurabaya.