Ketan memang makanan yang gak pernah membosankan untuk disantap sebagai camilan. Alasannya karena bahan makanan ini bisa diolah menjadi apa pun dan tentunya cepat bikin perut kenyang.
Supaya ketan gak melulu berakhir menjadi lemper, kamu bisa menjajal membuat olahan ketan dari berbagai negara di Asia Tenggara ini. Indonesia sudah pasti ada, dong!
Secara teknik pembuatan, puto bumbong khas Filipina mirip dengan kue putu bambu di Indonesia. Makanan ini dimasak dengan media bambu, lalu diuap.
Namun, puto bumbong terbuat dari ketan hitam yang dicampur dengan ketan putih. Setelah matang, puto bumbong disajikan dengan taburan kelapa parut serta gula muscovado.
Bila membuat puto bumbong dengan media bambu dirasa sedikit ribet, masyarakat Filipina punya alternatif lain, yaitu dengan mengukusnya di panci. Sama-sama nikmat dan lembut, kok.
Sai krok isan adalah sosis fermentasi khas Thailand yang terbuat dari daging babi dan ketan dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari. Durasi waktu mengeringkannya bisa dalam hitungan jam hingga hari, lho.
Makanan ini biasanya diolah jadi sate. Ketika matang, sai krok isan disajikan bersama irisan jahe, irisan cabai rawit, bawang putih, hingga sayuran segar. Jika kamu bukan pengonsumsi daging babi, sai krok isan bisa diolah juga dengan daging sapi atau domba.
Vietnam termasuk negara dengan banyak sekali makanan olahan ketan. Salah satu yang mesti kamu jajal adalah xôi chiên.
Xôi chiên merupakan sandwich ketan yang di dalamnya berisi tumis daging cincang, sayuran, selai, atau telur puyuh. Sebelum dibuat sandwich, ketan dikukus terlebih dulu. Kamu bisa membuatnya bulat atau persegi, lalu diiris pada bagian tengahnya untuk dibuat kantung supaya dapat diisi.
Gak cuma Indonesia, Kamboja juga punya wajik yang akrab dengan panggilan num treap. Meski sama-sama diolah menggunakan gula merah, tampilan num treap tak begitu gelap lantaran menggunakan vanila pada resep pembuatannya.
Ciri khas lain wajik ini yakni diolah bersama wijen, baik dicampur menjadi satu maupun digunakan sebagai topping. Penampilannya yang menarik membuat siapa pun tergiur untuk mencicipinya.
Selain talam, ada lagi makanan olahan ketan khas Malaysia yang wajib dicoba, yakni pulut inti. Makanan ini akrab di lidah orang Indonesia juga, lho. Cocok dipilih sebagai camilan terutama kamu yang memiliki keluarga besar.
Pulut inti semacam ketan kukus yang dibungkus daun pisang. Kenikmatannya kian sempurna berkat topping kelapa parut gula merah atau unti kelapa.
Di Laos dan Thailand, khao jee mudah dijumpai sebagai street food. Khao jee sendiri merupakan ketan panggang atau dikenal juga sate ketan yang dipanggang dengan olesan telur.
Berkat rasanya yang gurih, khao jee terkadang disulap oleh masyarakat Laos sebagai isian sandwich yang dicampur juga dengan irisan sayuran segar. Wah, pasti kenyang dan lezat banget!
Dari dalam negeri sebenarnya banyak sekali inspirasi camilan terbuat ketan yang bisa disontek. Buat kamu yang suka gurih, gak ada salahnya mencoba lezatnya songkolo khas Sulawesi Selatan.
Songkolo berupa ketan hitam kukus yang disajikan bersama serundeng, telur, ikan goreng, dan sambal. Di daerah asalnya, songkolo sering banget dipilih sebagai jajanan malam, lho.
Tujuh makanan olahan ketan khas Asia Tenggara di atas bisa kamu jadikan inspirasi camilan supaya tidak itu-itu saja. Tertarik untuk menjajalnya di rumah? Semuanya enak dan lembut banget, lho!