Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
gambar steak daging sapi (freepik.com/denamorado)

Bagi penggemar steak atau makanan mahal lain, wagyu dan kobe beef tentu bukan hal yang asing lagi. Meski gak sering, kamu minimal pernah mencicipi salah satu dari dua jenis daging ini sekali.

Baik wagyu dan kobe beef merupakan daging asal Jepang berkualitas tinggi dengan harga yang mahal. Biasanya, kedua jenis daging tersebut diolah jadi berbagai hidangan mewah, termasuk steak.

Buat orang awam, kedua daging ini terlihat sama. Meski sama-sama daging dan berasal dari Jepang, keduanya memiliki perbedaan, lho. Perbedaan daging wagyu dan kobe beef berikut ini patut kamu ketahui kalau memang suka makan steak.

1. Wagyu dan kobe beef berasal dari ras berbeda

gambar sapi ras Japanese Brown (unsplash.com/Maddie Leopardo)

Dalam Bahasa Jepang, istilah wagyu berasal dari dua kata, yakni "Wa" yang berarti sapi dan "Gyu" yang berarti daging. Secara luas, semua daging sapi asal Jepang bisa disebut wagyu. Meski begitu, hanya daging dari sapi ras tertentu yang disebut wagyu di Jepang.

Ras yang dimaksud adalah japanese black, japanese brown, japanese shorthorn, dan japanese polled. Berbeda dengan wagyu yang berasal dari daerah manapun di Jepang, kobe beef adalah daging sapi dari ras black tajima yang bisa ditemukan di Prefektur Hyogo. Bukan hanya soal ras, sapi black tajima ini juga harus dibesarkan di Prefektur Hyogo.

2. Kriteria untuk kobe beef lebih rumit

gambar sapi ras Black Tajima (commons.m.wikimedia.org/Japanexperterna)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, daging wagyu berasal dari empat ras sapi yang berbeda. Keempatnya dikenal menghasilkan daging sapi berkualitas, baik dari segi tekstur, rasa, maupun marbling lemaknya. Namun, untuk kobe beef, kriterianya jauh lebih rumit.

Kobe beef hanya berasal dari ras black tajima yang lahir dan besar di Prefektur Hyogo. Selain dua kriteria itu, sapi yang digunakan juga hanya sapi jantan dengan berat kotor gak lebih dari 470 kilogram.

Di Prefektur Hyogo, sapi-sapi dirawat secara teliti. Gak hanya rumput, pakan sapi juga diberi tambahan berupa jagung, kedelai, barley, jerami padi, dedak gandum, bahkan sake sebagai penambah nafsu makan.

3. Dibandingkan wagyu, nilai kobe beef lebih tinggi

gambar daging wagyu (freepik.com/jannoon028)

Di Jepang, penilaian kualitas daging sangatlah rumit. Pertama, kualitas daging dinilai dari  warna lemak, tekstur, dan warna. Daging berkualitas terbaik diberi nilai 5, sedangkan daging yang kualitasnya di bawah standar diberi nilai 1.

Selain kualitas, terdapat yield grade yang didasarkan oleh rasio antara berat daging dan berat sapi secara keseluruhan. Berat daging di atas standar diberi nilai A, sedangkan yang beratnya di bawah standar diberi nilai C.

Terakhir, daging juga dinilai dari jumlah persebaran titik lemak atau marbling pada daging dengan skor terendah 1 dan tertinggi 12. Daging wagyu biasanya memiliki nilai A4 atau A5 dengan skor marbling bervariasi. Sedangkan kobe beef bukan hanya memiliki nilai A5, tapi juga skor marbling terbanyak, yaitu 12.

Baik wagyu maupun kobe beef, keduanya merupakan daging sapi kualitas terbaik. Namun, di antara keduanya, kobe beef jelas yang terbaik. Makanya, gak heran kalau harga kobe beef juga lebih mahal, yakni sekitar Rp 783 ribu per ons!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team