Kekayaan kuliner di Indonesia benar-benar melimpah. Saking banyaknya, setiap daerah punya makanan khas masing-masing, meski sejenis. Di antaranya seperti gulai, gule, atau opor.
Ketiga makanan bersantan ini punya ciri khasnya masing-masing. Sekilas memang tampak sama, tapi ternyata ketiganya tetap berbeda. Yuk, simak perbedaannya di bawah ini!
Di antara ketiganya, kamu pasti sering menganggap gulai dan gule itu sama. Gulai berasal dari Sumatra yang punya kuah berwarna merah atau kuning. Bumbunya terdiri dari ketumbar, adas, jinten, lada, cabai, dan kunyit.
Sedangkan, gule merupakan kuliner khas Jawa. Kuahnya lebih encer, tapi aromanya cenderung lebih harum. Rasanya tidak sepedas gulai, karena ada sedikit tambahan gula.
Rempah yang digunakan antara lain merica, kayu manis, pala, kapulaga, jahe, kunyit, dan cabai merah. Warna kuahnya kuning.
Sama-sama berasal dari Jawa, opor punya kuah yang tidak terlalu kental. Warnanya kuning dan putih. Bumbu yang digunakan cukup banyak, seperti ketumbar, kemiri, jinten, lada, daun salam, gula, kunyit, dan kayu manis.
Gule biasanya hanya menggunakan kambing atau sapi, mulai dari daging hingga jeroannya. Berbeda halnya dengan gulai yang memakai daging ayam, ikan, kambing, atau sejenisnya.
Opor juga tidak terbatas pada satu jenis saja, bisa menggunakan daging ayam, bebek, ayam, tahu, atau tempe.
Saat Lebaran, kamu pasti lebih identik menyantap opor, kan? Makanan ini memang paling sedap disantap dengan ketupat. Kuahnya yang encer membuat rasa ketupat jadi semakin lezat.
Kuah kental pada gulai membuat nasi jadi teman yang paling pas. Sedangkan gule, semakin lezat jika ditambahkan kecap manis, jeruk nipis, atau sate kambing.
Semua kembali ke selera masing-masing, ada beberapa orang yang tidak bisa makan tanpa kehadiran kerupuk, emping, sambal, atau bawang goreng. Kalau kamu sendiri gimana?
Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan perbedaan antara gulai, gule, dan opor? Kamu paling suka yang mana, nih?