Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jogjakarta. Kabupaten ini gak kalah sama wilayah Jogja lainnya yang mempunyai kuliner khas yang wajib dicoba.
Buat kamu yang pergi ke Jogja, jangan lupa mampir ke Kulon Progo untuk menikmati kuliner khasnya berikut ini! Nih, rekomendasi kuliner Kulon Progo yang bisa kamu nikmati!
Jika kamu pergi ke daerah pantai, seperti Pantai Parangtritis dan Pantai Glagah Kulon Progo, kamu akan menemukan Peyek Undur-undur ini. Berbeda dengan peyek pada umumnya, peyek ini menggunakan undur-undur laut sebagai pengganti kacang-kacangan ataupun ikan teri pada umumnya. Undur-undur merupakan binatang yang serupa serangga. Dinamakan undur-undur karena binatang ini jalannya mundur dan berbentuk bulat.
Peyek ini sangat khas untuk camilan yang wajib dicicipi saat berada di Kulon Progo. Proses pembuatannya juga tidak terlalu sulit. Hanya tepung beras dicampur tepung kanji, kemudian ditambah bumbu, yakni kemiri, bawang putih, santan, dan bumbu lainnya. Biasanya juga ditambah denan daun jeruk untuk menghilangkan bau amis.
Ternyata, peyek ini memiliki khasiat kesehatan, lho! Peyek undur-undur dapat menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes. Selain itu, juga dapat mengobati penyakit stroke.
Seperti tempe pada umumnya, cara pembuatan tempe benguk melalui fermentasi ragi tempe. Hanya saja bahan yang digunakan bukan kacang kedelai, melainkan kacang benguk atau sejenis kacang koro yang berbentuk lonjong. Kacang ini banyak tumbuk di daerah Kulon Progo. Mungkin bagi kamu yang gak biasa makan tempe benguk, rasanya agak sedikit wengur.
Cara pembuatan tempe benguk, terlebih dahulu kacang harus direndam selama dua hari guna untuk menghilangkan HCI. Ternyata, jika salah dalam pengolahannya, tempe ini bisa masih mengandung racun, lho!
Nah, tempe benguk besengek merupakan masakan olahan tempe yang dimasak dengan santan yang dibumbui dengan bumbu bawang, ketumbar, daun salam, manis gula jawa dan gurih. Kemudian areh dibalurkan pada tempe benguk yang sudah matang hingga meresap. Rasa wengur dari kacang benguk tidak terasa lagi. Dan sajian tempe benguk menjadi lebih nikmat.
Cetot atau di daerah lain dikenal dengan nama cenil yang terbuat dari sari pati ketela pohon. Cetot Kulon Progo ini berwarna-warni dan mempunyai bentuk lucu, biasanya bulat atau lonjong dengan taburan kelapa dan gula pasir bisa juga dengan gula merah yang sama-sama membuat cita rasa cetot ini menjadi manis.
Geblek, mendengar namanya saja terasa unik di telinga. Geblek ini merupakan makanan khas Jogja, khususnya Kulon Progo. Memang Geblek sangat mirip dengan cireng. Yang membedakan adalah rasa dan bentuknya. Geblek seperti aci digoreng dan bentuk paling umum seperti angka delapan, namun saat ini juga semakin beragam bentuknya.
Membuat geblek sangat mudah, namun butuh ketlatenan tersendiri. Bahan-bahan pembuatan geblek ada tepung kanji, bawang putih, dan garam. Tepung kanji dikukus sampai memadat, lalu diplintir-plintir dan dibumbui dengan garam. Kemudian dikusus sekitar 10 menit dan dibumbui drngan bawang putih yang halus.
Geblek biasanya dinikmati dengan tempe bengek dan enak dinikmati saat masih hangat karena kalau dingin teksturnya akan keras saat dimakan.
Enting-enting jahe sangat tersohor di daerah Kulon Progo, cocok bagi kamu pecinta manis. Camilan berbahan gula, kelapa, kacang, wijen, dan panili ini menjadi oleh-oleh khas Kulon Progo. Biasanya memiliki rasa perpaduan pedas manis dan gurih dari wijen.
Mendengar nama dawet sambel mungkin sangat asing di telinga kamu. Dawet yang biasanya disajikan dengan es dan rasa manis ternyata bisa juga dinikmati dengan sambel. Meskipun aneh, dawet ini juga tak kalah segar dengan dawet pada umumnya yang berbahan dasar tepung berpadu dengan santan, gula jawa, dan daun pandan.
Yang membuat beda adalah taburan sambal. Taburan sambal yang terbuat dari kelapa bubuk dan bawang goreng juga tak kalah nikmat. Dawet ini bisa kamu temui di kawasan wisata Grojogan Sewu, Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo.
Kopi Manoreh merupakan kopi spesial khas Kulon Progo yang memiliki cita rasa yang khas sehingga menarik para turis untuk mencicipinya ketika berkunjung ke Jogjakarta. Para petani kopi manoreh biasanya panen pada bula Juni sampai September dan itu hanya setahun sekali, sehingga petani kopi sangat berhati-hati untuk menghasilkan dan mengolah kopi khas Kulon Progo ini.
Ada tiga jenis Kopi Manoreh, yakn arabika, robusta, dan lanang. Arabika memiliki tingkat asam lebih tinggi, rasa netral terdapat pada robusta, sedangkan kopi lanang merupakan perpaduan arabika dan robusta. Kopi Manoreh bisa kamu nikmato di objek wisata Madigondo RT/RW : 026/010, Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo.
Nah, itu tadi kuliner Kulon Progo yang khas banget dan sayang untuk dilewatkan. Apa kamu sudah pernah mencobanya?