Rujak menjadi salah satu kuliner Nusantara yang bisa dinikmati kapan saja. Apalagi cara menyantapnya beragam, bisa dengan sayuran atau buah-buahan. Sejumlah daerah pun menjadikannya sebagai makanan khas.
Madura termasuk yang menjadikan rujak sebagai makanan khas daerahnya. Ada beragam rujak yang bisa kamu santap di sana. Nama yang digunakan pun unik-unik dengan tampilan yang menggiurkan, lho!
Rujak cingur jadi salah satu jenis rujak yang dikenal masyarakat, terutama Jawa Timur. Kamu bisa menemukannya dengan mudah. Biasanya, rujak cingur dijual bersama lontong kecap, rujak petis, atau rujak sayur.
Meski sama-sama rujak cingur, tapi rujak cingur khas Madura berbeda. Bumbu rujak cingur khas Madura menggunakan petis ikan, sedikit gula jawa, dan kerap kali menggunakan gula pasir sebagai penggantinya. Warna dan manisnya pun berbeda dengan rujak cingur khas Jawa.
Selain bumbu rujaknya, isian rujak cingur khas Madura pun berbeda. Biasanya menggunakan tambahan rumput laut dan emping melinjo. Ada pula yang menambahkan mi. Terlihat kalau hasil laut kerap ditambahkan dalam kuliner khas Madura.
Siwil atau sewel khas Madura bukan jenis sayur sawi, melainkan jajanan mirip cireng. Siwil terbuat dari tepung kanji dan tepung terigu. Bisa direbus maupun digoreng, kemudian dinikmati dengan petis.
Sedangkan bumbu pelengkap untuk menyantap camilan ini adalah petis. Petis yang digunakan merupakan campuran petis merah atau petis ikan khas Madura yang ditambahkan tomat dan cabai. Kemudian, petis dihaluskan atau diulek.
Siwil kemudian cocol dengan petis atau bisa kamu tuang langsung di atas siwil. Biasanya, siwil rebus maupun goreng disajikan bersamaan. Kamu pun bisa menambahkan pentol tahu dan irisan mentimun.
Rujak corek terasa segar banget, kamu bisa membuatnya sendiri di rumah. Cukup berbahan timun dan bumbu rujak kamu sudah bisa menikmatinya. Namun, kamu tidak perlu mengiris timun, melainkan langsung menikmati setiap gigitannya.
Cara membuatnya mudah, kamu cukup mengupas dan memotong salah satu ujung timun. Kemudian, korek isi timun tersebut dan mencampurkannya dengan bumbu petis. Masukkan isi timun beserta bumbunya ke dalam timun tadi, lalu tinggal dimakan.
"Corek" dalam bahasa Madura berarti mengorek, sesuai dengan cara pembuatannya, kan? Sedangkan untuk bumbu petisnya, berupa petis ikan, buah asam, dan kacang. Tidak perlu ditambahkan air, cukup mengandalkan kandungan air dalam timun.
Pernah mencicipi bihun yang disajikan dengan kuah bumbu rujak? Sesekali coba makan rujak kambang atau kambeng khas Madura yang menggugah selera. Bahan dan cara membuatnya pun simpel banget.
Sesuai namanya, kambang berarti mengambang. Sebab bumbu rujaknya sedikit cair, menyerupai kuah dan disajikan cukup banyak. Uniknya, bumbu ini menambahkan kuah dari air rebusan ikan yang dibuat untuk petis.
Selain air rebusan tersebut, bumbu ditambahkan pula garam, cuka, dan petis hitam. Sedangkan isiannya berupa bihun rebus, timun, mangga muda, pepaya muda, dan masih banyak lagi.
Kamu sudah pernah dengar rujak selingkuh belum, nih? Rujak satu ini mirip dengan rujak soto khas Banyuwangi. Kalau di Madura, rujak selingkuh ini gampang banget ditemui di Sumenep.
Perpaduan bumbu rujak dan soto menjadi ciri khasnya. Isiannya berupa lontong, sayuran, bihun, cingur, kikil, dan irisan babat. Saat sudah siap, hidangan diberi bumbu rujak dan disiram kuah soto babat. Tinggal ditaburi bawang goreng dan kerupuk singkong.
Petis ikan menjadi salah satu bumbu rahasia kelezatan rujak khas Madura. Rasa bumbu rujaknya pun tidak semanis rujak khas Jawa. Apalagi isian yang digunakan kerap menambahkan rumput laut dan kerupuk singkong. Kalau kamu penasaran dengan rasanya, coba deh buat sendiri di rumah.