Jika membuat sando atau sandwich Jepang, roti yang digunakan sesungguhnya adalah shokupan atau roti tawar khas Jepang. Shokupan berbentuk balok, seperti roti tawar pada umumnya.
Shokupan teksturnya fluffy dan moist dengan rasa buttery serta milky. Tak hanya sekadar roti Jepang biasa, shokupan menjadi bagian kultur kuliner di Jepang.
Kalau ingin tahu lebih dalam, berikut beberapa fakta dan serba-serbi shokupan, roti tawar khas Jepang, yang fluffy dan milky banget. Pernah cobain belum, nih?
Shokupan merupakan roti asal Jepang berbentuk seperti roti tawar atau pullman loaf yang rasanya disesuaikan dengan lidah orang Jepang. Shokupan bebentuk balok dengan kulit berwarna cokelat dan dalamnya berwarna putih.
Bagian dalam shokupan yang berwarna putih ini sangat lembut. Sedangkan rasanya sedikit manis dengan rasa mentega dan susu. Rasa dan bentuk dari shokupan ini cocok untuk dibuat aneka jenis sandwich atau roti panggang untuk sarapan orang Jepang.
Dalam Bahasa Jepang, shokupan berarti eating bread. Shokupan juga biasanya disebut hokkaido milk bread. Terdapat dua macam shokupan.
Merujuk pada bagian atas dari shokupan, yaitu kaku shokupan dan yama shokupan. Kaku shokupan memunyai bantuk atas yang rata, sedangkan yama shokupan bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran.
Yama shokupan dipanggang tanpa penutup, sehingga adonannya mengembang dengan tekstur ringan dan lembut. Sebaliknya, kaku shokupan dipanggang dengan penutup, sehingga penguapan airnya minimal dan menghasilkan tekstur lembap dan kenyal.
Di Jepang, roti dikenalkan oleh Bangsa Portugis pada1543. Orang Jepang menyebutnya pan, yang diambil dari Bahasa Portugis, pão. Namun, pada saat itu, roti tidak dikonsumsi secara regular.
Sekitar akhir 1800-an, saat awal era Meiji, Jepang mengalami moderinasasi. Roti putih khas Inggris dengan atasan melengkung masuk ke Jepang kala itu. Roti tersebut dinamakan hanshoku pan dan banyak dikonsumsi oleh orang asing di Jepang.
Setelah Perang Dunia II, roti tawar dengan atasan yang rata dikenalkan di Jepang oleh tentara Amerika. Roti tawar tersebut dipotong menjadi delapan lembar dan dibuat menjadi sandwich untuk para tentara.
Para pembuat roti di Jepang kemudian membuat roti tawar dan memodifikasinya menjadi roti tawar yang cocok untuk lidah orang Jepang. Maka dari itu, terbuatlah shokupan. Dewasa ini, shokupan bukan hanya sekadar roti, tetapi juga bagian kultur kuliner Jepang.
Shokupan terkenal dengan teksturnya yang lembut, fluffy, dan seperti mochi. Hal ini disebabkan oleh pembuatan shokupan yang menggunakan metode yudane. Metode yudane ini juga menjaga agar roti tidak mudah kering.
Yudane dibuat dengan mencampurkan tepung dan air panas agar pati menjadi tergelatinisasi. Pati yang tergelatinisasi membuat pati menyerap air lebih banyak dan meningkatkan rasa manis. Dengan menambahkan yudane ke dalam adonan roti, shokupan akan membuatnya menjadi lembut, moist, lebih manis, dan tahan lama.
Di Jepang, shokupan terkenal sebagai bahan untuk membuat aneka sandwich atau sando. Shokupan bisa dibuat menjadi tamago sando (sandwich telur) atau fruit sando yang sekarang hits dimana-mana.
Shokupan juga dapat digunakan untuk membuat panko atau japanese bread crumb yang biasa digunakan untuk membuat katsu. Shokupan juga bisa dibuat roti panggang dan dimakan bersama selai.
Serba-serbi dari shokupan, roti tawar Jepang, yang lembut dan lezat di atas wajib kamu ketahui. Shokupan bisa digunakan untuk bahan berbagai macam makanan Jepang. Adakah dari kalian yang pernah mencicipi shokupan?