Serupa Tapi Tak Sama! 6 Makanan Khas Indonesia Ini Ternyata Memiliki "Kembaran"

Bentuk, rupa, dan warnanya memang hampir serupa. Namun ternyata, mereka berbeda. Bihun merupakan produk pangan olahan yang terbuat dari beras. Kadang-kadang, jagung dan tapioka sering ditambahkan untuk memodifikasi tekstur atau untuk mengurangi biaya bahan baku pembuatan bihun. Warna bihun juga lebih kusam.

Sementara, soun adalah produk berbentuk benang atau pita pipih seperti mi terigu, tetapi terbuat dari pati. Kamu dapat membuatnya dari berbagai jenis pati, contohnya dari pati kacang hijau. Pati berbeda dengan tepung. Untuk menghasilkan suatu pati, bahan baku yang mengandung karbohidrat harus diekstrak terlebih dahulu, kemudian dihidrolisis atau direaksikan secara kimia.

Kedua makanan ini terbuat dari bahan baku yang sama, yaitu beras ketan. Secara penampilan fisik, mungkin kamu lebih mudah membedakannya. Lemper biasanya dibalut menggunakan daun pisang. Sementara lepet dibungkus menggunakan daun janur. Selain dibedakan dari bahan pembungkusnya, lemper dan lepet ternyata memiliki bagian isi yang berbeda.

Isi lemper lebih beragam. Mulai dari suiran ayam atau abon sapi. Sedangkan lepet hanya berisi kacang tanah. Meskipun hanya berisi kacang, namun lepet memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan lemper, karena menggunakan santan dan daun pandan saat proses pengolahannya.

Menggunakan cetakan yang sama saat proses pembuatan, membuat bentuk dari kedua kue ini mirip. Perbedaannya terdapat pada bahan-bahan yang digunakan. Kue pukis dibuat dari adonan telur, gula pasir, tepung terigu, ragi, dan santan. Variasi dari kue pukis dapat dilihat dari topping yang beraneka macam seperti meises, keju, selai, sukade, atau kacang.

Sementara kue bandros merupakan kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut dan santan. Kue ini disajikan bersama taburan gula pasir di atasnya.

Bahan utama pembuatan kedua makanan ini sama-sama berasal dari ikan, yaitu tenggiri. Perbedaan jelas terlihat dari bentuk, proses pembuatan, dan cara penyajiannya. Siomay cenderung berbentuk bulat, diproses dengan cara pengukusan, dan disajikan dengan siraman bumbu kacang. Selain ikan tenggiri, ternyata siomay dapat dibuat dari ayam, udang, atau kepiting yang dicampur bersama sagu atau tapioka.

Sedangkan pempek merupakan makanan khas Palembang yang memiliki bentuk tak hanya bulat, tapi lebih bervariasi. Sebelum disantap, biasanya pempek yang telah dikukus harus digoreng terlebih dahulu. Baru setelah itu disajikan bersama kuah atau cuko beserta mi kuning dan irisan mentimun.

Dendeng adalah potongan tipis daging tanpa bagian lemak, yang diberi berbagai macam bumbu dan saus asam, asin, atau manis. Kemudian dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Jadi, tidak perlu kamu simpan di dalam lemari es, asalkan telah dikeringkan secara sempurna.

Berbeda dengan semur. Meski sama-sama terbuat dari irisan daging dan berwarna cokelat, namun semur tidak seawet dendeng. Dalam pembuatan semur, irisan daging yang digunakan lebih tebal dan terkadang masih terdapat bagian lemak. Saat disajikan, biasanya semur dilengkapi bersama potongan kentang atau tahu.

Sebenarnya, coto merupakan sejenis soto yang berasal dari Makassar. Tapi bagi kamu yang kurang familiar, pasti akan menganggap coto 100 persen sama dengan soto. Padahal sebetulnya terdapat perbedaan antara coto dengan soto.

Pada proses pembuatan coto, digunakan hancuran kacang tanah ke dalam kuah. Hal tersebut menyebabkan kuah coto lebih kental dan gurih dibandingkan soto pada umumnya. Selain itu, pada semangkuk coto hanya berisi potongan daging dari berbagai bagian dengan tambahan daun bawang saja. Berbeda dengan soto, yang umumnya menggunakan soun atau sayuran seperti kubis dan tauge di dalamnya.