Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi  gordon blue schnitzel (commons.wikimedia.org/Rainer Zenz)
ilustrasi gordon blue schnitzel (commons.wikimedia.org/Rainer Zenz)

Kalau kamu suka hidangan western, pasti pernah dengar tentang cordon blue schnitzel. Hidangan klasik ini terkenal dengan isian daging asap dan keju yang meleleh di dalam balutan ayam atau daging tipis, lalu dilapisi tepung panir dan digoreng hingga renyah. Rasanya gurih, creamy, sekaligus juicy, cocok banget untuk menu spesial di rumah.

Meski terlihat mewah, sebenarnya cordon blue schnitzel bisa kamu buat sendiri dengan teknik yang tepat. Tantangan utamanya adalah menjaga bagian luar tetap garing tanpa membuat bagian dalamnya kering. Untuk itu, ada beberapa rahasia yang perlu diperhatikan agar hasilnya sempurna.

Biar gak bingung, yuk simak lima rahasia memasak cordon blue schnitzel agar renyah di luar, juicy di dalam. Dengan trik ini, masakanmu dijamin bakal terasa seperti buatan restoran.

1. Pilih daging yang tipis dan empuk

ilustrasi pipihkan daging (freepik.com/freepik)

Rahasia pertama ada pada pemilihan daging. Biasanya, cordon blue schnitzel menggunakan dada ayam tanpa tulang yang diiris tipis atau bisa juga daging sapi muda yang teksturnya lebih lembut. Semakin tipis potongannya, semakin mudah digulung dan matang merata saat digoreng.

Selain itu, daging tipis lebih gampang dipukul menggunakan palu daging agar semakin empuk. Proses ini juga membuat permukaan daging lebih lebar sehingga gampang menampung isian keju dan daging asap. Jangan lupa untuk memotong serat daging agar teksturnya gak alot saat dimakan.

Kalau kamu ingin hasil maksimal, pilih daging yang masih segar, warnanya cerah, dan bebas dari terlalu banyak serat. Dengan begitu, schnitzel akan terasa juicy di dalam meski bagian luarnya renyah.

2. Gunakan isian yang pas, jangan berlebihan

ilustrasi smoked beef (pexels.com/Patricia Beliga)

Salah satu ciri khas cordon blue schnitzel adalah kejutan dari isian daging asap dan keju yang meleleh saat digigit. Namun, kuncinya adalah menggunakan isian dengan jumlah yang pas. Kalau terlalu banyak, gulungan daging bisa pecah dan isiannya keluar saat digoreng.

Pilih keju yang mudah meleleh, seperti mozzarella, cheddar, atau emmental. Untuk daging asapnya, kamu bisa pakai smoked beef, ham, atau kalkun sesuai selera. Susun isian di tengah daging secara tipis dan merata, lalu gulung dengan hati-hati.

Gunakan tusuk gigi atau ikatan benang dapur agar gulungan tetap rapi saat digoreng. Dengan cara ini, isian akan tetap berada di dalam dan menghasilkan tekstur juicy saat disantap.

3. Baluri dengan tepung panir tiga lapis

ilustrasi balur tepung (pixabay.com/congerdesign)

Agar bagian luar schnitzel renyah sempurna, kamu perlu melapisinya dengan teknik breading tiga lapis. Caranya, baluri daging dengan tepung terigu terlebih dahulu agar permukaannya kering. Setelah itu, celupkan ke dalam kocokan telur supaya lapisan menempel dengan baik.

Langkah terakhir, gulingkan ke tepung panir atau bread crumbs hingga rata ke seluruh permukaan. Kalau mau hasil lebih renyah, kamu bisa mengulangi proses dari telur ke tepung panir sekali lagi sehingga lapisannya jadi lebih tebal.

Tepung panir inilah yang akan menghasilkan tekstur garing keemasan setelah digoreng. Jangan lupa tekan perlahan agar tepung benar-benar menempel kuat dan gak mudah rontok saat digoreng.

4. Goreng dengan suhu minyak yang stabil

ilustrasi goreng ayam (pexels.com/Anastasiia Lopushynska)

Menggoreng schnitzel butuh perhatian khusus pada suhu minyak. Pastikan minyak sudah cukup panas, sekitar 170–180°C, sebelum memasukkan schnitzel. Kalau terlalu dingin, lapisan panir akan menyerap minyak dan jadi lembek. Sebaliknya, kalau terlalu panas, bagian luar cepat gosong sementara dalamnya belum matang.

Gunakan api sedang agar panas minyak tetap stabil sepanjang proses menggoreng. Jangan memasukkan terlalu banyak schnitzel sekaligus karena bisa menurunkan suhu minyak secara drastis. Goreng secukupnya dalam beberapa batch agar hasilnya merata.

Dengan menjaga suhu minyak, schnitzel akan matang sempurna: bagian luar renyah, sedangkan bagian dalam tetap juicy dan isiannya meleleh nikmat.

5. Tiriskan dengan benar sebelum disajikan

ilustrasi diamkan schnitzel (commons.wikimedia.org/Willis Lam)

Setelah schnitzel selesai digoreng, jangan langsung disajikan. Angkat dari minyak, lalu tiriskan di atas rak kawat atau kertas minyak agar sisa minyak bisa terserap. Jangan menumpuk schnitzel panas karena uapnya bisa membuat lapisan panir jadi lembek.

Biarkan schnitzel agak hangat dulu sebelum dipotong agar isiannya gak langsung tumpah keluar. Saat dipotong dengan pisau, kamu akan melihat lapisan luar yang garing, daging empuk, dan keju yang meleleh menggoda.

Hidangan ini bisa kamu sajikan dengan kentang goreng, mashed potato, atau salad segar. Kombinasi tekstur renyah, juicy, dan creamy dijamin bikin siapa pun ketagihan.

Itulah lima rahasia memasak cordon blue schnitzel agar renyah di luar dan juicy di dalam. Dengan memperhatikan pemilihan daging, isian yang pas, lapisan panir, suhu minyak, hingga cara meniriskan, kamu bisa menghasilkan schnitzel ala restoran di rumah. Yuk, coba praktekkan biar masakanmu makin istimewa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team