8 Bumbu Andalan yang Bikin Masakan Khas Daerah Terasa Nendang

Andaliman atau merica batak merupakan bumbu khas yang digunakan pada masakan Medan dan Toba seperti arsik, mie gomak, dan nanimura. Bumbu ini memiliki rasa yang getir tapi ampuh mengatasi aroma amis ikan.

Bentuk dari andilaman sendiri menyerupai lada yaitu bulat kecil bergerombol. Tetapi, di pasar tradisional di Medan sudah banyak dijual andaliman berbentuk bubuk dan pasta.

Daun gedi atau sayor gobot merupakan tanaman yang tumbuh subur di Pulau Sulawesi. Sekilas daun ini mirip dengan daun pepaya dengan ukuran yang lebih kecil. Daun ini yang menjadikan rasa bubur manado (tinutuan) menjadi khas. Bisa dikatakan bahwa bukan bubur Manado kalau tidak pakai daun gedi karena daun ini memberikan rasa gurih dan berfungsi sebagai pengental alami.

Konon daun ini hampir tidak ditemui di pulau-pulau lain di Indonesia loh! Makanya meskipun di daerah lain ada yang menjual tinutuan, tapi rasanya pasti beda dengan yang di Manado.

Lokio sekilas memiliki bentuk seperti bawang. Banyak orang yang menyebutnya sebagai bawang Batak karena memang pada awalnya lokio banyak ditemukan dalam masakan Batak seperti arsik.

Seiring waktu, lokio juga dimanfaatkan untuk membuat kuliner lain yaitu salah satunya asinan sayur Bogor. Lokio juga sering digunakan untuk menumis ayam karena rasanya yang renyah dan aromanya yang sedap.

Kalo yang satu ini daun khas untuk masakan Minang nih. Daun yang mirip daun kemangi ini biasanya digunakan untuk memasak gulai ikan oleh ibu-ibu di Sumatera Barat. Bagian yang dipakai adalah batang dan daunnya untuk menyedapkan dan mengharumkan masakan. Di Pulau Jawa sendiri tanaman ruku-ruku sangat jarang ditemukan.

Daun miana atau masyarakat Toraja (Sulawesi Selatan) menyebutnya dengan Bulunangko dapat diolah dengan daging sapi, ayam ataupun ikan dan dimasak dengan menggunakan bambu. Daun yang digunakan sebaiknya berwarna hijau ungu karena memiliki tekstur yang lebih lembut.

Fungsi lain dari daun ini juga untuk menghilangkan aroma amis dari ikan atau daging. Sebenarnya, daun miana banyak ditemukan di daerah lain tapi penggunaannya hanya sebatas untuk pengobatan.

Daun kendondong hutan atau masayarakat Sulawesi Tenggara menyebutnya tawaoloho digunakan untuk memasak ayam berkuah segar (ayam tawaoloho). Cita rasa yang diberikan oleh daun kedondong hutan adalah asam segar yang ringan tidak seperti rasa asam Jawa. Dipercaya masakan ini rendah kolesterol karena menggunakan ayam kampung dan dimasak dengan bumbu yang ringan.

Kecombrang memiliki banyak sekali nama, misalnya kincong di Sumatera Utara, honje di Jawa Barat, dan bongkot di Bali. Dalam tradisi kuliner Batak, kincong digunakan untuk memasak sayur daun ubi tumbuk. Dipercaya sayur ini dapat membantu mentralkan kolestorel saat menyantap daging babi panggang.

Di Bali, sambal matah tidak lengkap rasanya tanpa tambahan bunga bongkot yang memberikan rasa asam segar yang ringan. 

Buah kluwek adalah bumbu dapur yang memiliki kulit yang cukup keras. Masyarakat Betawi menyebutnya pucung. Bagian yang dipakai untuk memasak adalah daging buahnya yang berwarna hitam sehingga membuat masakan juga berwarna hitam.

Bagi masyarakat Jawa Timur, tidak akan ada rawon tanpa kluwek dan juga tidak akan ada pucung gabus khas Betawi. Tanpa kluwek, kedua masakan ini kehilangan identitasnya.

Bayangin makanan dengan bumbu-bumbu tersebut aja dah bikin ngiler ya. Kalo di daerah kalian ada bumbu dan makanan khas apa nih?