TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kesalahan Mengolah Ikan Bandeng yang Membuatnya Gak Enak Dimakan

Berlaku untuk bandeng segar dan bandeng presto

Ilustrasi ikan bandeng segar (freshcatch.ae)

Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Dagingnya ikan ini cukup tebal dan rasanya gurih saat dicampur dengan beragam bumbu atau rempah-rempah.

Ikan bandeng memiliki tulang yang keras dan banyak duri di tubuhnya. Tak jarang ikan ini dipresto terlebih dahulu, supaya duri-duri tersebut lunak dan aman saat dimakan. 

Kalau kamu ada rencana memasak ikan bandeng, simak dulu ulasan tentang kesalahan mengolah ikan bandeng di bawah ini! 

1. Memilih ikan bandeng yang kurang segar

Ilustrasi ikan bandeng segar (tasteatlas.com)

Saat membeli ikan bandeng di pasar atau swalayan, kamu harus membeli ikan dalam keadaan segar. Ciri-ciri ikan bandeng segar adalah baunya tidak terlalu amis atau bahkan menyengat, ada sedikit bau lumpur, sisiknya utuh dan tidak terkelupas, teksturnya padat dan tidak lembek, bagian matanya segar dan menonjol, serta insangnya merah segar.

2. Membeli bandeng presto yang tidak kesat

Ilustrasi bandeng presto (instagram/bandengjuwana)

Selain di toko oleh-oleh, bandeng presto juga biasanya dijual di pasar tradisional dan dikemas dengan wadah bambu seperti ikan tongkol. Sebaiknya kamu memilih bandeng presto yang dagingnya kesat dan cenderung kering, supaya tidak lembek saat digoreng serta sisiknya cenderung bersih.

3. Memilih ikan bandeng berukuran kecil untuk dipresto

ilustrasi ikan bandeng segar (facebook.com/Eva Diana)

Kalau kamu berniat membuat bandeng presto sendiri, gunakan ikan bandeng yang berukuran besar. Sebab, saat dipresto ukuran ikan bandeng akan menyusut sekirar 30-40 persen.

Baca Juga: Resep Pepes Ikan Bandeng, Bumbu Gurih dan Pedasnya Medok Banget!

4. Tidak berhati-hati saat membersihkan ikan bandeng

Ilustrasi membersihkan ikan bandeng (youtube.com/dapurmauna)

Meski dagingnya cukup padat, kamu tetap perlu membersihkan ikan bandeng segar dengan hati-hati agar tidak merusak atau menyayat bagian lainnya.

Bersihkan sisik ikan bandeng dengan perlahan dengan pisau kecil sampai bersih. Kemudian, belah bagian perut dan keluarkan semua jeroannya hingga insangnya. Setelah itu, cuci dan bilas ikan bandeng dengan air mengalir.

Kamu sebenarnya boleh membiarkan sisiknya apabila bandeng diolah dengan cara dipresto. Sisik tersebut akan lunak bersamaan dengan tulang ikan bandeng.

5. Memasak bandeng dengan ukuran yang berbeda-beda

Ilustrasi ikan bandeng (instagram.com/shinta.jajandiary)

Ukuran ikan bandeng menentukan durasi waktu memasaknya, terutama saat dipresto. Pilih ikan bandeng dengan ukuran sama untuk dimasak agar waktu matangnya bersamaan.

Kalau kamu mengolah bandeng berbagai ukuran, matangnya bisa berbeda-beda. Hal ini tentu akan membuatmu kesulitan dan bahkan mengakibatkan bandeng tidak matang dengan sempurna.

6. Buru-buru mengangkat bandeng dari panci

Karyawan Bandeng Presto Mina Makmur sedang memasak bandeng duri lunak di panci kukus bertekanan tinggi. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Saat membuat bandeng presto, sebaiknya 'istirahatkan' ikan bandeng sesaat setelah selesai dimasak hingga uap panasnya hilang. Kalau kamu buru-buru mengangkatnya dari panci, maka daging ikan bisa hancur. 

Baca Juga: 10 Kesalahan Mengolah Gurita yang Membuatnya Alot dan Gak Enak 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya