TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memilih Jeroan Berkualitas, Masakanmu Jadi Lebih Nikmat

Jangan tergiur dengan harga murah

ilustrasi hati sapi segar (wuesthof.com)

Jeroan menjadi bagian dari tubuh hewan, seperti sapi, kerbau, dan ayam, yang bisa dikonsumsi manusia. Hati, ginjal, jantung, babat, limpa, dan lidah kerap dimasak menjadi beraneka ragam santapan lezat. 

Untuk menghasilkan hidangan jeroan yang lezat, tentu harus memperhatikan kualitas ketika membelinya. Hal ini sebenarnya mudah dilakukan, tetapi juga harus teliti.

Jangan sampai salah pilih jeroan yang tidak segar hingga membuat masakanmu tidak enak. Untuk itu, kamu perlu menyimak beberapa tips dalam memilih jeroan di bawah ini.

1. Pilih jeroan yang warnanya cerah

ilustrasi paru-paru sapi (boilingtime.com)

Kualitas dan kesegaran jeroan dapat dilihat dari warnanya. Beberapa jeroan sapi yang segar biasanya berwarna cerah dan tidak pucat.

Untuk limpa, bisa dilihat bagian luarnya terdapat selaput bening kekuningan dan dalamnya berwarna merah seperti darah. Begitu pula dengan babat dan usus harus dipilih yang warnanya putih kekuningan dan tidak pucat.

Untuk hati dan ginjal, pilih yang warnanya merah gelap yang mengilap. Jangan dibeli jika warnanya sudah gelap atau kusam. Sedangkan paru, pilih yang masih berwarna merah atau cokelat agak muda dan tidak terlalu gelap.

Hal ini juga berlaku untuk jeroan ayam, seperti ati, ampela, usus, dan jantung. Jangan lupa untuk selalu memilih jeroan ayam yang berwarna cerah.

2. Jeroan segar bau amisnya tidak menusuk

Ilustrasi babat sapi segar (thespruceeats.com)

Jeroan memang biasanya bau amis. Bau amis yang dimaksud di sini seperti aroma darah segar.

Jangan memilih jeroan yang berbau terlalu amis atau anyir dan cenderung busuk, karena menandakan jeroan tersebut sudah lama dan tidak layak dikonsumsi. Hal ini berlaku untuk semua jenis jeroan.

Terkadang ada penjual jeroan yang curang menambahkan bahan-bahan kimia untuk mengawetkannya dan membuatnya tidak berbau amis atau bahkan tidak berbau sama sekali. Kamu perlu hati-hati dalam hal ini dan pastikan jeroan berbau amis alami.

Baca Juga: 5 Sajian Korea Berbahan Jeroan, Mana yang Paling Membuatmu Berselera?

3. Pilih tekstur jeroan yang membal

ilustrasi hati sapi segar (wuesthof.com)

Jeroan yang masih segar biasanya bertekstur membal, bentuknya akan kembali seperti semula jika ditekan. Kamu bisa coba menekan paru, hati, jantung, dan limpa. Jika bentuknya kembali seperti awal, berarti jeroan tersebut masih segar dan bagus.

Sebaliknya, jika teksturnya tidak kembali posisi semula atau membutuhkan waktu agak lama saat ditekan, maka dapat dipastikan jeroan sudah tidak segar lagi. 

4. Jangan memilih jeroan berlendir

ilustrasi lidah sapi segar (thespruceeats.com)

Selain menekan jeroan, kamu juga perlu meraba permukaannya. Jika sudah berlendir, dapat dipastikan jeroan sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Khusus untuk limpa, kamu harus bisa membedakan mana lendir dan mana selaput yang menyelimutinya. Biasanya selaput pada limpa menempel dan tidak mudah lepas ketika dicabut.

Baca Juga: 10 Makanan Berkuah dari Jeroan Sapi Khas Indonesia yang Bikin Kalap

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya