Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bika ambon pandan (instagram.com/yc_tzai)

Bika ambon identik dengan warna kuenya yang kuning. Well, warna kuning memang jadi ciri khas kue satu ini. Warna kuning ini sendiri berasal dari bubuk kunyit yang dimasak dengan santan sebelum dicampurkan dengan adonan. Tapi selain bika ambon yang warna kuning, kamu tahu gak kalau bika ambon juga ada yang berwarna hijau?

Beda dari bika ambon biasa, resep bika ambon pandan ini menggunakan pewarna pandan sebagai salah satu bahan utamanya. Gak hanya warnanya yang beda, bika ambon pandan juga punya aroma yang lebih harum. Berikut resep resep bika ambon pandan!

1. Bahan Bika Ambon Pandan

ilustrasi bahan bika ambon pandan (freepik.com/Freepik)

  1. 125 gram tepung sagu tani
  2. 1 sendok makan tepung terigu protein sedang 
  3. 1 sendok makan tepung ketan
  4. 25 gram butter, lelehkan
  5. 10 butir kuning telur 
  6. 2 butir telur 
  7. 200 gram gula pasir

Bahan biang:

  1. 100 ml air hangat
  2. 1 sendok teh ragi instan
  3. 1 sendok makan gula pasir 
  4. 1 sendok makan tepung terigu protein sedang 

Bahan santan:

  1. 250 ml santan
  2. 50 ml air endapan daun pandan dan suji
  3.  2-3 tetes pasta pandan
  4. 4-5 lembar daun jeruk
  5. 1 batang serai, ambil bagian putihnya lalu geprek
  6. 1 sendok teh garam

2. Cara Membuat Bika Ambon Pandan

ilustrasi bika ambon pandan yang sudah jadi (instagram.com/yc_tzai)

  1. Pertama, siapkan panci berukuran sedang. Tuang santan kental ke dalamnya, kemudian tambahkan garam, serai, dan daun jeruk. Masak santan di api sedang sambil terus diaduk supaya santan gak pecah, aduk terus sampai mendidih.
  2. Setelah santan mendidih, matikan api dan aduk rata. Diamkan sebentar sampai gak terlalu panas, tuangkan air campuran daun pandan dan suji. Aduk rata dengan menggunakan spatula, lalu tambahkan 2-3 tetes pewarna pandan jika warna santannya dirasa kurang hijau. 
  3. Diamkan santan sampai dingin. Sambil menunggu santannya dingin, kita bisa membuat adonan biangnya. Siapkan gelas atau mangkuk berukuran sedang.
  4. Masukkan gula pasir, tepung terigu protein sedang, dan ragi instan. Aduk dengan menggunakan sendok sampai merata, lalu tuangkan air hangat. Aduk lagi adonan biang sampai semua bahan larut dengan air. 
  5. Tutup adonan biang dengan serbet dan diamkan selama 15 menit. Jika ragi yang digunakan masih bagus, maka setelah 15 menit, permukaannya akan dipenuhi buih. Beralih ke adonan utama, siapkan wadah berukuran besar.
  6. Masukkan kuning telur, telur, dan gula pasir. Mixer adonan dengan kecepatan tinggi selama 10 menit, sampai adonan berwarna putih pucat, mengembang, dan kental. Tambahkan bahan biang yang sudah kita buat, lalu mixer lagi dengan kecepatan sedang sampai merata.
  7. Tambahkan tepung tepung sagu tani, tepung terigu protein sedang, dan tepung ketan yang sudah diayak. Mixer adonan sampai tepungnya tercampur rata, dan gak menggumpal. Tuangkan santan hijau yang sudah disaring, kemudian mixer dengan kecepatan sedang sampai santannya menyatu dan adonan berubah warna jadi hijau.
  8. Terakhir, masukkan mentega atau butter yang sudah dilelehkan. Aduk sebentar dengan menggunakan mixer, lalu aduk lagi adonan dengan balloon whisk selama 5 menit, sampai permukaan adonan dipenuhi dengan buih. Tutup adonan dengan serbet, dan diamkan selama kurang lebih 3 jam.
  9. Setelah 3 jam, panaskan oven selama 10 menit dengan suhu 180 derajat Celcius, menggunakan api bawah. Siapkan loyang berukuran 15x15x7 sentimeter, dan olesi seluruh permukaannya dengan mentega. Kembali ke adonan, buka serbet yang menutupi wadah berisi adonan.
  10. Jika adonan terfermentasi dengan baik, maka permukaannya akan dipenuhi dengan buih. Aduk adonan dengan menggunakan balloon whisk, kemudian tuangkan ke dalam loyang yang sudah kita olesi dengan margarin. Masukkan loyang ke dalam oven yang sudah kita panaskan sebelumnya.
  11. Panggang adonan dengan api bawah, bersuhu 180 derajat Celcius selama kurang lebih satu jam. Selama proses pemanggangan, pastikan oven gak ditutup terlalu rapat, melainkan dibuka sedikit. Setelah 1 jam, tutup oven rapat-rapat, turunkan suhu jadi 150 derajat Celcius, api atas bawah, dan panggang selama 5-7 menit.
  12. Setelah 5-7 menit, buka oven, kemudian keluarkan resep bika ambon pandan yang sudah matang. Diamkan sampai suhunya turun, kemudian keluarkan dari loyang. Pindahkan bika ambon pandan ke piring, lalu potong sesuai selera. Resep bika ambon pandan sudah siap disajikan!

3. Hal-hal yang Harus Diperhatikan saat Membuat Bika Ambon

ilustrasi bika ambon (freepik.com/Freepik)

  1. Meski hanya menggunakan sedikit, ragi merupakan bahan wajib dalam membuat bika ambon. Ragi inilah yang membuat adonan mengembang dan bersarang. Namun sebelum menggunakan ragi, kamu perlu memastikan kalau ragi masih dalam keadaan aktif. Salah satu caranya adalah dengan melarutkan ragi dengan air dan gula pasir. Jika setelah didiamkan selama 15 menit dan permukaan air berbuih, itu tandanya ragi masih aktif dan bisa digunakan.
  2. Bika ambon umumnya hanya menggunakan sedikit air pada adonannya. Sebagai ganti air, adonan bika ambon menggunakan santan. Perlu diingat, santan yang digunakan haruslah santan matang. Nah saat memasak santan ini, kamu wajib mengaduknya sampai mendidih, supaya santan gak pecah. Santan yang pecah bakalan bikin bika ambon jadi cepat basi. 
  3. Ragi yang masih aktif aja gak cukup untuk bikin bika ambon bersarang. Kamu juga perlu memastikan oven yang digunakan harus dalam keadaan panas sebelum memasukan loyang berisi adonan. Suhu oven yang panas, membuat adonan dapat mengembang sempurna dan membentuk sarang yang jadi ciri khas bika ambon.

Kamu yang suka sama bika ambon, wajib banget cobain resep satu ini. Selain rasanya yang udah pasti enak, aromanya yang harum juga menggugah selera. Yuk cobain resep bika ambon pandan ini di rumah!

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team