Review Yummy App dari Para Pengguna, Yakin Masak Jadi Lebih Mudah?

Ternyata kebanyakan millennials sekarang menggunakan Yummy App sebagai panduan memasak, lho! Salah satunya seperti Putu Ayu (29), seorang wirausaha. "Biasanya masak pakai resep Yummy kalau udah buntu gak tahu mau masak apa," kata Ayu, panggilannya, kepada IDN Times, pekan lalu. 

Ada pula Erina Wardoyo, seorang karyawan swasta yang bisa masak dengan Yummy App sebanyak tiga kali dalam sepekan. Resep-resepnya mudah, kata wanita 29 tahun itu. 

Anak kos seperti Septi Riyani (26) merasa terbantu dengan resep-resep dari Yummy App. Hampir setiap hari Septi memasak dengan panduan Yummy App.

Sejauh ini, Yummy App memberikan berbagai resep-resep simpel dan mudah dipraktikkan. Di antaranya seperti menu harian dan camilan, termasuk kreasi minuman segar. 

Ayu dan Erina sependapat. Ia kerap mencari inspirasi menu camilan di sana. "Biasanya (resep) makanan buat lauk sehari- hari sama camilan," kata Ayu saat ditanya menu apa yang paling sering dicari. Sedangkan Erina berujar, "Camilan sama es." 

Kalau anak kos seperti Septi lebih sering mencari resep yang mudah dibuat dengan rice cooker, seperti pasta aglio olio. "Cari resepnya di Yummy App. Terus enak!"

Selain mudah diterapkan, Yummy App juga memiliki beragam resep dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, murah pula. Ayu pun membuktikannya. "Gak terlalu (sulit) sih, karena carinya yang gampang dan sudah ada bahannya di kulkas," katanya.

Selama ini, Ayu menceritakan, sebelum mengeksekusi resep, dia memperhatikan dulu cara membuatnya, kira-kira memungkinkan untuk dilakukan atau tidak. "Kalau bisa ya langsung eksekusi. Kalau belum bisa, di-pending dulu."

Erina dan Septi menyatakan hal yang sama. Menurut mereka, resep-resep Yummy memudahkanproses memasak, karena bisa mencari resep berdasarkan bahan-bahan yang ada di kulkas.

"Gak terlalu sulit, soalnya bahan resepnya masih gampang dicari, alat-alatnya pun masih umum. Biasanya kalau bahannya pas gak ada dan bisa di-skip, ya aku skip," tutur Erina.

Kesulitan, kata Erina, baru terjadi ketika ada bahan yang gak didapat. "Seperti kemarin bikin potato stick BBQ. Gak punya bumbu BBQ, akhirnya diganti boncabe. Sama aja rasanya."

Di sisi lain, Septi berpendapat sejauh ini menerapkan resep Yummy itu tidak sulit, asal punya bumbu penyedap. "Sulitnya paling kalau gak ada bahannya di kulkas. Misal di Yummy App pakai santan, aku biasanya pakai susu full cream."

Biasanya kita suka kesal karena hasil masakan kita gak sesuai dengan contohnya. Namun lain halnya dengan Yummy App. Kamu bisa mendapatkan hasil sesuai contoh yang ada di Yummy App. 

Kata Ayu, "Kalau penampilan kurang lebih sama lah. Kalau rasa mungkin ada beberapa resep yang beda, karena kalau ada bahan yang gak aku suka, biasanya aku skip atau kurangin jumlahnya." Menurut dia, memasak dengan melihat resep dan videonya jadi lebih mudah dipraktikkan.

Septi berpendapat serupa. "Sejauh ini 80 persen sama, tergantung sama bahan-bahan yang tersedia," ucapnya. Sedangkan, Erina mengaku hasil masakannya memiliki rasa yang sama, meski penampilannya gak sebagus Yummy.

Sebagai pengguna, mereka pun memiliki beberapa saran positif untuk Yummy.  Ayu menyarankan Yummy juga menuliskan detail resepnya di Instagram Yummy, selain di aplikasi. 

Sedangkan, Erina menyarankan untuk memperbanyak resep camilan dan dessert, terutama menjelang Ramadan.  "Terutama resep yang hanya memiliki 3-5 bahan aja. Pas buat millennial yang gak mau ribet."

Sementara itu, Septi sebagai anak kos memberi saran Yummy lebih memperbanyak kreasi masakan menggunakan rice cooker. "All good, sejauh ini suka Yummy App! Mungkin banyakin resep untuk anak kos aja sih yang pakai rice cooker," ujarnya.

Itulah beberapa review dari para pengguna Yummy App. Mereka merasa senang dan sangat terbantu dengan aplikasi memasak yang digemari millennial dan gen Z ini. Kalau kamu sendiri, sudah pernah memasak dengan Yummy App, belum?