Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi crème Brûlée (pexels.com/Sylwester Ficek)

Intinya sih...

  • Pastikan adonan custard tercampur rata untuk tekstur lembut dan profesional.

  • Panggang dengan teknik au bain-marie agar matang merata tanpa retakan.

  • Gunakan gula pasir putih yang halus untuk lapisan karamel yang merata dan cepat meleleh.

Crème brûlée adalah dessert klasik asal Prancis yang memikat karena kontras teksturnya, lembut di dalam, renyah manis di atas. Namun, banyak yang merasa kesulitan membuat lapisan karamel yang benar-benar renyah dan rata tanpa gosong. Padahal, kesuksesan dessert ini sangat bergantung pada detail kecil yang sering terlewat.

Kalau kamu pernah mencoba membuat crème brûlée di rumah dan hasil karamelnya kurang memuaskan, jangan khawatir. Dengan teknik yang tepat, kamu bisa menghasilkan permukaan karamel yang meleleh sempurna dan renyah saat dipecahkan sendok. Yuk, simak delapan tips penting berikut agar crème brûlée buatanmu tampil maksimal!

1. Pastikan adonan custard tercampur rata

ilustrasi adonan custard (instructables.com)

Langkah awal yang penting dalam membuat crème brûlée adalah mencampur bahan-bahan dasar seperti kuning telur, gula, krim, dan vanila secara merata. Aduk perlahan menggunakan whisk atau spatula agar semua bahan menyatu tanpa mengembangkan terlalu banyak udara. Kalau kamu mengocok terlalu kencang, campuran bisa dipenuhi gelembung udara, yang nanti akan menghasilkan permukaan puding yang bergelombang dan kurang halus.

Untuk mendapatkan tekstur custard yang benar-benar lembut dan bebas gumpalan, saring adonan menggunakan saringan halus sebelum dituangkan ke dalam ramekin. Langkah ini membantu menghilangkan sisa gumpalan putih telur atau partikel kecil lain yang belum larut. Hasilnya? Puding yang lembut, rata, dan tampil profesional di setiap sendokannya.

2. Panggang dengan teknik au bain-marie

ilustrasi memanggang dengan teknik au bain-marie (instructables.com)

Crème brûlée bukan sekadar dipanggang biasa—ia membutuhkan metode khusus yang disebut au bain-marie, yaitu memanggang di dalam loyang berisi air panas. Teknik ini penting untuk memastikan custard matang secara merata dari luar ke dalam, tanpa membuat bagian tepinya terlalu cepat matang atau pecah. Suhu yang stabil dari air membantu menjaga tekstur tetap halus dan tidak berair.

Gunakan air panas yang sudah mendidih saat mengisi loyang, lalu tuangkan sampai setengah tinggi ramekin. Ini mencegah air terlalu tinggi hingga tumpah masuk ke adonan saat proses pemanggangan. Pastikan juga loyang diletakkan di oven dengan hati-hati agar tidak ada cipratan yang merusak permukaan puding. Dengan teknik ini, crème brûlée akan matang sempurna—lembut, halus, dan bebas retakan.

3. Gunakan gula pasir putih yang halus

Ilustrasi gula pasir (pixabay.com/Bru-nO)

Untuk mendapatkan lapisan karamel yang merata dan cepat meleleh, jenis gula yang kamu gunakan sangat menentukan. Gula pasir halus atau superfine sugar adalah pilihan terbaik karena butirannya cepat meleleh saat terkena panas. Jika menggunakan gula yang terlalu kasar, bagian atas bisa gosong lebih dulu sebelum seluruh gula mencair sempurna.

Kalau kamu tidak memiliki gula halus di rumah, tenang saja. Kamu bisa menghaluskan gula pasir biasa menggunakan blender kering selama beberapa detik. Pastikan teksturnya cukup halus, tapi tidak sampai menjadi bubuk. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan permukaan karamel yang lebih halus dan rata.

4. Dinginkan crème brûlée sebelum diberi gula

ilustrasi crème brûlée yang belum diberi gula (instructables.com)

Sebelum menaburkan gula dan membakar permukaannya, pastikan crème brûlée sudah benar-benar dingin dan set sempurna. Minimal waktu yang dibutuhkan adalah 4 jam di dalam kulkas, atau lebih baik lagi jika didiamkan semalaman. Jika custard masih hangat saat dibakar, suhu tinggi dari torch bisa menyebabkan puding mencair, meleleh, atau bahkan pecah teksturnya.

Dengan kondisi custard yang dingin, panas dari torch hanya akan melelehkan lapisan gula di permukaan tanpa mengganggu tekstur bagian bawahnya. Hasil akhirnya adalah kontras sempurna antara permukaan karamel yang hangat dan renyah, dengan puding yang lembut dan dingin di dalam. Sensasi ini lah yang membuat crème brûlée begitu ikonik—dan semuanya berawal dari kesabaran menunggu dinginnya suhu yang tepat.

5. Taburkan gula dalam lapisan tipis dan merata

ilustrasi menaburkan gula pada crème brûlée (instructables.com)

Ketebalan gula yang kamu taburkan di atas puding crème brûlée sangat berpengaruh pada hasil akhir karamel. Jika terlalu tebal, gula akan sulit mencair secara merata dan hasilnya bisa terlalu keras bahkan pahit. Sebaliknya, lapisan yang terlalu tipis bisa membuat karamel kurang terasa renyah. Idealnya, cukup satu lapisan tipis saja yang menutup seluruh permukaan.

Untuk meratakannya, goyangkan ramekin secara perlahan agar gula menyebar dengan baik. Kalau perlu, tekan ringan dengan bagian belakang sendok supaya gula menempel dengan sempurna di permukaan puding. Lapisan gula yang rata akan menciptakan karamel yang merata pula saat dibakar.

6. Gunakan torch dapur (blowtorch) untuk hasil terbaik

ilustrasi penggunaan torch dapur (instructables.com)

Torch dapur atau blowtorch adalah alat yang paling direkomendasikan untuk membuat karamel crème brûlée yang sempurna. Alat ini memungkinkan kamu mengatur arah dan kekuatan panas dengan presisi, sehingga gula bisa meleleh merata tanpa gosong. Gerakkan nyala api dengan pola melingkar dan hindari menahan api terlalu lama di satu titik.

Setelah selesai membakar, biarkan permukaan karamel dingin selama 1 hingga 2 menit. Ini penting agar lapisan gula mengeras dan menghasilkan sensasi ‘crack’ saat sendok menyentuhnya. Dengan torch, kamu bisa menciptakan karamel yang tipis, renyah, dan menggoda seperti buatan profesional.

7. Jika tidak punya torch, gunakan oven dengan fungsi broil

ilustrasi fungsi broil pada oven (unsplash.com/Alex Moliski)

Meski torch adalah pilihan terbaik, kamu tetap bisa membuat karamel dengan oven jika alat tersebut tidak tersedia. Gunakan fungsi broil pada oven dan panaskan pada suhu tinggi, sekitar 200°C. Letakkan ramekin di rak paling atas, lalu panggang selama 2–5 menit sambil terus diawasi agar tidak gosong.

Supaya puding tidak ikut panas saat proses broil, tempatkan ramekin di dalam loyang yang berisi es batu. Cara ini membantu menjaga suhu puding tetap stabil, sementara permukaan atasnya mendapatkan panas maksimal untuk mencairkan gula. Meski perlu sedikit usaha lebih, teknik ini tetap bisa menghasilkan karamel yang memuaskan.

8. Bakar gula sesaat sebelum disajikan

ilustrasi crème brûlée (unsplash.com/Max Griss)

Timing sangat penting saat membuat lapisan karamel crème brûlée. Jika kamu membakar gula terlalu jauh dari waktu penyajian, lapisan karamel bisa mulai mencair kembali karena uap dari puding di bawahnya. Akibatnya, permukaan yang seharusnya renyah justru menjadi basah dan lembek.

Untuk menjaga tekstur yang renyah dan sensasi ‘crack’ yang khas, taburkan gula dan bakar hanya beberapa menit sebelum crème brûlée disajikan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati lapisan karamel yang sempurna—tipis, renyah, dan memikat di setiap sendokan pertama.

Dengan mengikuti delapan tips di atas, kamu bisa menyajikan crème brûlée yang tidak hanya cantik, tapi juga lezat dan renyah di setiap permukaannya. Teknik yang tepat akan membuat dessert ini jadi favorit di meja makan dan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Selamat mencoba dan semoga hasilnya menggoda selera!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian