Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret poffertjes (commons.wikimedia.org/Sterilgutassistentin)
potret poffertjes (commons.wikimedia.org/Sterilgutassistentin)

Intinya sih...

  • Pemilihan tepung terigu protein sedang penting untuk tekstur lembut

  • Ragi dan proses fermentasi adonan memberikan hasil poffertjes yang mengembang cantik

  • Gunakan cetakan khusus, panggang dengan api kecil, dan sajikan dengan topping yang tepat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Poffertjes adalah kue mini asal Belanda yang bentuknya mirip pancake kecil, tapi teksturnya jauh lebih lembut dengan rasa manis yang pas di lidah. Kudapan ini biasanya disajikan dengan taburan gula halus, mentega, atau bahkan sirup madu yang membuatnya semakin menggugah selera. Di Indonesia, poffertjes sering dijual di pasar malam atau festival kuliner, tapi membuatnya di rumah ternyata gak sesulit yang dibayangkan.

Rahasia utama dari poffertjes yang sempurna ada pada teknik dan bahan yang digunakan. Dengan takaran yang pas, adonan bisa menghasilkan tekstur empuk di dalam sekaligus sedikit renyah di luar. Proses memasaknya juga memerlukan perhatian khusus agar hasilnya tidak keras. Kalau penasaran bagaimana cara membuat poffertjes yang lembut dengan rasa manis seimbang, berikut beberapa tips yang bisa diikuti.

1. Gunakan tepung terigu protein sedang

illustrasi tepung terigu (freepik.com/freepik)

Pemilihan tepung sangat menentukan hasil akhir dari poffertjes. Tepung terigu protein sedang cocok dipakai karena bisa menghasilkan tekstur empuk tanpa membuat adonan terasa berat. Kalau menggunakan tepung protein tinggi, poffertjes cenderung lebih kenyal dan kurang lembut. Sementara itu, tepung protein rendah terlalu rapuh sehingga hasilnya gampang hancur.

Keseimbangan protein dalam tepung sedang membantu adonan mengembang dengan baik. Serat gluten yang terbentuk tidak terlalu kaku, sehingga tekstur dalam poffertjes tetap halus. Kombinasi ini yang membuat setiap gigitan terasa lembut dan gak bikin seret di mulut. Jadi, selalu pastikan memilih tepung terigu yang tepat sebelum mulai membuat adonan.

2. Tambahkan ragi dan diamkan adonan

illustrasi oadonan (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Ragi menjadi kunci untuk memberikan efek mengembang pada poffertjes. Tanpa ragi, teksturnya akan mirip kue dadar mini yang padat dan kurang menarik. Setelah ragi ditambahkan, adonan sebaiknya dibiarkan selama 30–45 menit agar proses fermentasi berlangsung dengan baik. Hasilnya, poffertjes bisa mengembang dengan cantik saat dipanggang.

Proses mendiamkan adonan juga membuat rasa lebih kaya karena ragi bekerja menghasilkan aroma khas yang menggoda. Semakin sabar menunggu, hasil poffertjes akan semakin lembut. Jangan terburu-buru menuangkan adonan ke cetakan karena proses fermentasi yang belum maksimal bisa membuat tekstur keras. Jadi, waktu istirahat untuk adonan ini sangat berpengaruh pada kualitas akhir.

3. Gunakan cetakan khusus poffertjes

illustrasi cetakan (freepik.com/freepik)

Cetakan poffertjes memiliki bentuk bulat cekung kecil-kecil yang berfungsi menjaga adonan tetap bundar. Tanpa cetakan khusus, hasil poffertjes sulit menyerupai bentuk aslinya dan teksturnya gak rata. Cetakan besi cor lebih direkomendasikan karena panasnya merata dan bisa membuat permukaan luar poffertjes lebih renyah.

Kalau hanya memakai teflon biasa, poffertjes bisa saja tetap matang tapi tampilannya kurang menarik. Selain itu, ukuran kue juga gak seragam sehingga susah saat proses membalik. Dengan cetakan khusus, hasilnya lebih konsisten baik dari segi bentuk maupun kematangan. Jadi, kalau ingin serius membuat poffertjes yang otentik, investasi pada cetakan khusus akan sangat membantu.

4. Panggang dengan api kecil dan balik cepat

illustrasi memanggang (freepik.com/freepik)

Api kecil sangat penting agar poffertjes matang sempurna tanpa gosong di bagian luar. Kalau api terlalu besar, permukaan akan cepat cokelat tetapi bagian dalam masih mentah. Saat adonan mulai mengembang dan permukaan membentuk gelembung, inilah tanda waktunya untuk membalik poffertjes. Gerakan cepat menggunakan tusuk sate atau garpu kecil akan membuat hasil lebih rapi.

Balik poffertjes dengan cepat agar sisi satunya tetap mengembang. Kalau terlambat, poffertjes bisa kempis dan teksturnya gak selembut yang diharapkan. Teknik memanggang ini butuh latihan, tetapi semakin sering dilakukan hasilnya akan semakin bagus. Perhatikan juga agar setiap lubang cetakan terisi penuh sehingga bentuk poffertjes lebih cantik.

5. Sajikan dengan topping yang tepat

potret poffertjes (commons.wikimedia.org/Illustratedjc)

Poffertjes identik dengan taburan gula halus yang membuat rasanya manis seimbang. Tambahan mentega leleh juga sering digunakan untuk memberikan sensasi gurih lembut. Kalau ingin variasi rasa, madu, sirup mapel, atau parutan keju bisa jadi pilihan menarik. Semua topping ini akan memperkaya rasa tanpa menghilangkan tekstur lembut khas poffertjes.

Kombinasi topping yang tepat bisa membuat poffertjes terasa lebih istimewa. Misalnya, campuran gula halus dengan cokelat cair memberikan sentuhan manis legit yang pas. Sementara itu, topping keju memberi kontras rasa gurih dan manis yang unik. Jadi, jangan ragu bereksperimen dengan berbagai topping sesuai selera.

Membuat poffertjes Belanda yang lembut dan manis ternyata bukan hal yang rumit asal tahu tekniknya. Mulai dari pemilihan tepung, penggunaan ragi, hingga cara memanggang, semuanya punya peran penting. Dengan mengikuti tips ini, hasil poffertjes buatan rumah bisa mendekati rasa aslinya.

Kudapan ini gak hanya cocok sebagai camilan sore, tapi juga bisa jadi sajian spesial saat berkumpul dengan keluarga. Teksturnya yang empuk dengan rasa manis gurih membuat siapa pun pasti menyukainya. Jadi, tunggu apa lagi, saatnya mencoba membuat poffertjes sendiri di rumah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian