Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ikan (pexels.com/mali maeder)

Ikan air tawar seperti lele, nila, atau gurame ternyata kerap menjadi pilihan favorit bagi banyak orang untuk diolah menjadi berbagai sajian yang lezat dan menggugah selera. Namun, salah satu tantangan terbesar dalam mengolah ikan air tawar adalah menghilangkan aroma khas tanah yang kerap kali menempel dengan mudah, sehingga memengaruhi cita rasanya.

Bau tanah pada ikan air tawar bisa disebabkan karena senyawa geosmin yang dihasilkan oleh bakteri di lingkungan perairan sekitar. Tidak heran apabila kamu harus menyimak beberapa tips penting berikut ini dalam mengolah ikan air tawar agar nantinya tidak bau tanah, serta tetap terasa lezat dan menggugah selera untuk disajikan.

1. Cuci dengan air mengalir dan gunakan jeruk nipis

ilustrasi ikan (pexels.com/Ana Vieira)

Langkah awal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bau tanah pada ikan air tawar adalah dengan mencucinya di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih. Pastikan bahwa semua kotoran, sisik, hingga bagian dalam ikan sudah dibersihkan secara teliti dan tidak ada bagian yang sampai terlewat.

Coba lumuri ikan dengan perasaan air jeruk nipis atau lemon, lalu kemudian diamkan selama 10 hingga 15 menit. Kandungan asam pada jeruk nipis cukup efektif untuk menghilangkan senyawa penyebab bau tanah pada ikan, serta memberikan aroma yang terasa lebih segar. Pastikan untuk kembali membilas ikan dengan air bersih setelah melakukan proses tersebut.

2. Rendam ikan dalam latutan cuka atau garam

ilustrasi ikan (pexels.com/佳瑋 劉)

Merendam ikan dengan menggunakan larutan garam dan cuka selama 15 hingga 20 menit sebelum dimasak bisa menjadi ide menarik untuk dicoba. Garam dan cuka bukan hanya efektif untuk menghilangkan bau tanah, namun juga memiliki fungsi penting sebagai antiseptik alami yang bisa membunuh bakteri yang mungkin masih menempel.

Larutan garam dan cuka bisa memperbaiki tekstur yang dimiliki ikan agar nantinya tetap terasa kenyal pada saat dimasak. Namun, ingatlah untuk tidak merendam ikan terlalu lama karena hal tersebut bisa membuat daging ikan jadi berisiko memiliki cita rasa yang terlalu asim atau bahkan terlalu lunak teksturnya. 

3. Gunakan rempah-rempah untuk menghilangkan bau tak sedap

ilustrasi ikan (pexels.com/rümeysa yalçın)

Rempah-rempah merupakan senjata ampuh yang bisa menutupi bau tanah pada ikan air tawar. Kamu bisa menggunakan berbagai rempah yang cukup efektif untuk mengatasi baunya, seperti jahe, kunyit, lengkuas, bawang putih, hingga daun ceruk selama proses pengolahan dari ikan.

Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan melumurinya menggunakan bumbu rempah yang dihakuskan atau iris-iris, lalu diamkan selama beberapa saat sebelum dimasak. Proses tersebut bisa membantu menghilangkan bau tanah, sekaligus memperkaya cita rasa yang dimiliki hidangan ikan air tawarmu.

4. Memasak dengan teknik yang tepat

ilustrasi ikan (pexels.com/Nofamstudio)

Cara memasak ikan ternyata akan memengaruhi hasil akhirnya, sehingga kamu jangan sampai keliru dalam melakukannya. Teknik memasak, seperti menggoreng, membakar, atau memanggang ternyata bisa mengurangi bau tanah secara signifikan jika dibandingkan proses memasak dengan cara merebus.

Jika kamu memang ingin memasak ikan air tawar dengan kuah, maka usahakan untuk memperbanyak penggunaan bumbu dan rempah untuk menyeimbangkan cita rasanya. Pastikan pula bahwa ikan telah dimasak hingga matang sempurna, sebab jika kondisinya setengah matang justru akan menyisakan aroma khas yang kurang sedap.

Mengolah ikan air tawar agar tidak bah tanah memang membutuhkan usaha yang sangat ekstra, namun hasilnya sepadan dan cita rasanya tidak mengecewakan. Terpenting olahlah ikan air tawar dengan cara-cara yang tepat agar nantinya tetap lezat saat disajikan. Selamat menikmati sajian ikan air tawar di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian