10 Mitos dan Kepercayaan seputar Kehamilan, Cek Faktanya!

Mitos dan kepercayaan pada masa kehamilan merupakan berbagai perilaku, diet, serta pantangan atau larangan yang diyakini selama masa kehamilan berlangsung.
Banyak mitos dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat yang turut memengaruhi pola pikir dan perilaku perempuan selama mengandung. Namun, mitos dan kepercayaan yang ada belum tentu benar seutuhnya.
Yuk, langsung saja kita simak 10 mitos dan kepercayaan pada masa kehamilan beserta faktanya menurut laporan "Study of Developing The Myths of Pregnancy" yang dipublikasikan dalam University Research Colloquium tahun 2015 oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1. Ibu hamil harus makan dengan porsi dua kali lebih banyak
Ibu hamil diwajibkan mengonsumsi makanan yang baik dan bergizi, tetapi bukan berarti harus makan dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan kecukupan gizi ibu hamil berbeda pada setiap trimesternya.
Selain itu, pada masa ini juga tidak sedikit ibu hamil yang mengalami mual dan muntah alias morning sickness, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengonsumsi makanan dua kali lipat dari biasanya.
Faktanya, menurut buku Pengantar Psikologi untuk Kebidanan yang ditulis oleh Herri Zan Pieter, S.Psi. dan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc., kehamilan merupakan keadaan adanya calon manusia yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim.
Selama periode tersebut, tentu kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Namun, bukan berarti ibu hamil harus melipatgandakan porsi makanan. Yang perlu diperhatikan adalah asupan gizinya.