Neurosensory merupakan salah satu kelompok sel syaraf yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan dari luar tubuh menuju saraf pusat. Ada dua jenis syaraf pusat yang menjadi fokus dari sel sensoris, yakni otak dan sistem tulang belakang.
Contohnya adalah ketika permukaan kulit kita menyentuh obyek atau benda. Lalu sel neuron sensoris akan mengantarkan informasi atau sinyal mengenai jenis obyek tadi ke saraf pusat. Jika kasusnya adalah menyentuh dengan sengaja, maka pusat otak yang akan menganalisis dan mengartikan rangsangan tadi. Namun jika yang obyek yang tersentuh tadi tidak sengaja, maka yang bekerja adalah sistem tulang belakang.
Kemudian sistem syaraf pusat akan mengartikan informasi tadi. Memerintah mata untuk mengamati benda apa yang di lihat, serta mengartikan rangsangan yang bawa kulit untuk mengindentifikasi ciri cirinya. Setelah itu, memerintah mulut untuk menjawab obyek apa yang sedang di pegang atau di sentuh tadi.
Maka sekali lagi, pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak akan mempengaruhi perkembangan neurosensory nya karena pemenuhan gizi ini berkaitan dengan tumbuh dan berkembangnya sel-sel otak pada saat berupa janin hingga lahir ke dunia.
Nah, mari kita dukung Kementerian Komunikasi dan Informasi sebagai Koordinator Kampanye Nasional Penanganan Stunting untuk terus mendorong pelaksanaan komunikasi fokus dan integratif melalui berbagai kanal komunitas demi terwujudnya generasi Indonesia yang sehat menyongsong bonus demografi di tahun 2030 nanti. Generasi Millenial harus ikut mengkampanyekan bahaya stunting ini dong ya!
#MillenialBEST untuk Indonesia Emas.