ilustrasi diet (https://totalshape.com)
Hingga saat ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa mengonsumsi lemak dapat membuat program diet gagal. Padahal, tidak semua lemak itu buruk, dan lemak punya peran penting dalam merangsang pergerakan di usus besar. Proses tersebut sangat diperlukan untuk mendorong usus untuk kamu bisa BAB secara teratur.
Menurut sebuah penelitian yang ada dalam "Journal of Neurogastroenterology and Motility" tahun 2015, asupan lemak jenuh yang tinggi memang bisa bikin kita jadi susah BAB. Sebaliknya, asupan lemak tak jenuh sangat baik untuk pencernaan.
Sebagai informasi, contoh makanan yang tinggi akan lemak jenuh adalah daging merah, susu dan produk olahannya, serta makanan berminyak. American Heart Association merekomendasikan konsumsi lemak jenuh hanya sebanyak 13 gram per hari, atau sekitar 5-6 persen dari asupan kalori harian. Misalnya, kalau asupan kalori harian kamu adalah 2.000 kalori, maka kalori yang didapat dari lemak jenuh tak lebih dari 120 kalori.
Sementara itu, lemak tak jenuh bisa didapat dari makanan seperti alpukat, minyak zaitun, ikan salmon, kacang-kacangan, biji-bijian.