ilustrasi daging sapi (pixabay.com/Shutterbug75)
Escherichia coli, strain bakteri patogen yang bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi saluran kemih, tumbuh paling baik dalam urine asam. Tanpa lingkungan asam, E. coli tidak bisa mendapatkan zat besi yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup dan berkembang. Lantas, bagaimana ini berdampak pada pelaku diet karnivora?
Banyaknya daging yang dikonsumsi pada diet karnivora akan dengan cepat menciptakan lingkungan asam dalam tubuh dan urine. Pada perempuan, ini akan menciptakan kondisi yang sempurna bagi E. coli untuk berkembang. Pada laki-laki, keasaman urine berperan dalam kesehatan prostat dan kemungkinan terkena prostatitis.
Meskipun diet karnivora mungkin terdengar menarik bagi sebagian orang, penting untuk memahami bahwa setiap perubahan pola makan membawa risiko yang harus dipertimbangkan dengan matang. Jika kamu tertarik untuk mencoba diet ini, pastikan kamu berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan agar keputusan yang diambil lebih bijaksana dan aman bagi tubuhmu.
Referensi
"Meat Madness: The Risks of The Carnivore Diet". Baylor Scott & White Health. Diakses pada Januari 2025.
"7 Reasons I Don’t Recommend the Carnivore Diet as a Dietitian". Gene Food. Diakses pada Januari 2025.
Kotb, A. F., Ismail, A. M., Sharafeldeen, M., & Elsayed, E. Y. (2013). "Chronic prostatitis/chronic pelvic pain syndrome: the role of an antifungal regimen." Central European Journal of Urology.
"5 Reasons You Shouldn't Try the Carnivore Diet". Livestrong. Diakses pada Januari 2025.