Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pria makan dengan teman (freepik.com/freepik)
Ilustrasi pria makan dengan teman (freepik.com/freepik)

Lebaran itu momen yang paling ditunggu-tunggu! Setelah sebulan penuh berpuasa, akhirnya bisa kumpul keluarga, saling bermaafan, dan tentu saja… makan enak sepuasnya! Tapi hati-hati, justru di sinilah jebakan yang sering bikin berat badan naik drastis tanpa disadari. Gak mau kan, setelah sebulan berusaha mengendalikan pola makan, malah balik lagi ke titik awal gara-gara kebablasan saat Lebaran?

Nah, biar gak menyesal belakangan, yuk kita bahas lima kesalahan pola makan saat Lebaran yang sering terjadi. Mungkin kelihatannya sepele, tapi efeknya bisa bikin angka timbangan meroket! Cek dulu, jangan-jangan kamu juga sering ngelakuin salah satu (atau bahkan semuanya) nih!

1. Makan berlebihan karena "balas dendam" setelah puasa

Ilustrasi makan bersama keluarga (freepik.com/tirachardz)

Hayo, siapa yang langsung kalap begitu lihat meja penuh dengan opor, rendang, ketupat, dan aneka kue Lebaran? Rasa lapar selama puasa sering bikin kita ingin “balas dendam” dengan makan sebanyak-banyaknya. Padahal, tubuh kita butuh waktu buat beradaptasi setelah sebulan makan dengan pola yang lebih teratur. Kalau langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, metabolisme jadi kaget dan akhirnya lemak menumpuk lebih cepat.

Selain itu, makan berlebihan dalam waktu singkat bikin kadar gula darah melonjak drastis. Hasilnya? Rasa lemas, ngantuk, dan tentunya berat badan yang naik tanpa ampun! Jadi, daripada kalap, coba nikmati makanan sedikit demi sedikit dan dengarkan tubuhmu. Jangan sampai kebahagiaan Lebaran berubah jadi penyesalan karena berat badan naik drastis!

2. Terlalu banyak konsumsi makanan bersantan dan berminyak

Ilustrasi makan makanan bersantan (freepik.com/freepik)

Lebaran tanpa opor ayam, rendang, atau gulai rasanya memang kurang afdol. Tapi sadar gak sih, makanan bersantan dan berminyak ini mengandung lemak jenuh yang tinggi? Jika dikonsumsi berlebihan, bisa bikin kadar kolesterol melonjak dan menumpuk jadi lemak di tubuh. Makanya, jangan heran kalau setelah Lebaran celana jadi lebih sesak dari sebelumnya!

Lemak jenuh juga bikin tubuh lebih lambat dalam membakar kalori, sehingga makanan yang masuk lebih mudah berubah jadi timbunan lemak. Solusinya? Gak harus pantang total, tapi bisa dikontrol porsinya. Coba imbangi dengan makanan yang lebih sehat seperti sayur-sayuran segar atau protein tanpa lemak. Dijamin tetap nikmat tanpa harus khawatir berat badan naik drastis!

3. Kebanyakan minuman manis dan bersoda

Ilustrasi wanita minum minuman bersoda (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Siapa nih yang doyan minum sirup manis atau soda dingin pas Lebaran? Rasanya memang segar, apalagi setelah menyantap makanan berat. Tapi sayangnya, minuman manis ini mengandung gula tambahan yang tinggi. Gula berlebih bukan cuma bikin berat badan naik, tapi juga bisa bikin kadar insulin dalam tubuh naik turun gak terkendali, yang akhirnya bikin cepat lapar lagi!

Selain itu, soda mengandung gas yang bisa bikin perut terasa kembung dan gak nyaman. Gak mau kan, perut jadi terasa sesak pas lagi silaturahmi? Sebaiknya ganti minuman manis dengan air putih atau infused water biar tetap segar dan sehat. Kalau mau tetap menikmati sirup, coba batasi porsinya supaya gak kebablasan!

4. Makan terus tanpa berhenti seharian

Ilustrasi makan coockies dengan teman (freepik.com/freepik)

Karena momen Lebaran itu penuh dengan makanan enak, kadang kita jadi ngemil terus dari pagi sampai malam. Dari sarapan ketupat, lanjut makan siang dengan rendang, ngemil kue-kue kering di sore hari, sampai malamnya makan lontong sayur. Tanpa sadar, pola makan jadi gak terkontrol dan kalori yang masuk jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.

Makan tanpa jeda ini bikin sistem pencernaan bekerja ekstra keras tanpa istirahat. Akibatnya, metabolisme jadi lebih lambat, pencernaan terganggu, dan tentu saja, berat badan makin naik! Solusinya? Atur jam makan dengan baik, kasih jeda yang cukup, dan jangan lupa tetap aktif bergerak supaya kalori yang masuk bisa terbakar dengan optimal.

5. Kurang minum air putih

Ilustrasi wanita memegang segelas air (freepik.com/Racool_studio)

Saat Lebaran, kita lebih fokus ke makanan dan lupa minum air putih yang cukup. Padahal, tubuh butuh air buat membantu proses metabolisme dan mencegah dehidrasi. Kurang minum air juga bisa bikin tubuh salah mengartikan sinyal lapar, padahal sebenarnya hanya butuh cairan. Hasilnya? Kita jadi makan lebih banyak dari yang seharusnya!

Selain itu, air putih juga membantu mengeluarkan racun dan sisa makanan dari tubuh. Kalau tubuh kekurangan cairan, proses pencernaan jadi lebih lambat dan bisa menyebabkan perut terasa begah atau sembelit. Jadi, pastikan tetap minum minimal delapan gelas air putih sehari biar tubuh tetap segar dan pencernaan lancar selama Lebaran!

Lebaran memang momen spesial, tapi bukan berarti harus makan tanpa batas sampai bikin berat badan naik drastis. Mengontrol pola makan saat Lebaran bukan berarti mengurangi kesenangan, tapi justru membuat tubuh tetap sehat dan bugar setelahnya. Yuk, nikmati hidangan Lebaran dengan lebih bijak dan tetap jaga keseimbangan! Lagipula, siapa sih yang gak mau tetap fit dan segar setelah Lebaran?

 

Sumber referensi :

1. "6 Things That Happen to Your Body When You Eat Too Much". AARP. Diakses dari https://www.aarp.org/health/healthy-living/what-happens-when-you-overeat/

2. "Facts about saturated fats". MedlinePlus. Diakses dari https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000838.htm

3. "Soft Drinks and Weight Gain: How Strong Is the Link?". The Medscape Journal of Medicine. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2562148/

4. "A Cornell scientist came up with four ways to lose weight without dieting". Quartz. Diakses dari https://qz.com/269930/a-cornell-scientist-came-up-with-four-ways-to-lose-weight-without-dieting

5. "15 benefits of drinking water". Medical News Today. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/290814

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team