Sudah ada studi yang menemukan kalau jamur ekor kalkun mungkin punya properti antitumor yang berhubungan dengan efek peningkatan imunitas.
Studi tabung reaksi menemukan bahwa PSK mampu menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker usus besar manusia, seperti tertulis dalam laporan di jurnal
Experimental and Therapeutic Medicine tahun 2012.
Selain itu, jenis polisakarida lainnya yang ada dalam jamur ekor kalkun, yaitu Coriolus versicolor glucan (CVG) dapat menekan tumor tertentu.
Studi dalam jurnal PLOS One tahun 2017 terhadap tikus menunjukkan bahwa pengobatan dengan 45,5 mg dan 90,9 mg per pon (100 mg dan 200 mg per kg) berat badan CVG yang diekstrak dari jamur ekor kalkun setiap hari secara signifikan mengurangi ukuran tumor. Para peneliti mengaitkan temuan ini dengan peningkatan respons kekebalan.
Studi lain menunjukkan bahwa pengobatan harian dengan ekstrak jamur ekor kalkun 45,5 mg per pon (100 mg per kg) berat badan secara signifikan memperlambat penyebaran sel kanker dan meningkatkan waktu bertahan hidup pada anjing dengan kanker yang sangat agresif (hemangiosarcoma).
Namun, bukti paling mengesankan tentang manfaat antikanker dalam jamur ekor kalkun adalah bila dikombinasikan dengan perawatan umum kanker seperti kemoterapi dan radiasi.