Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tidur (Unsplash.com/Kinga Cichewicz)
Ilustrasi tidur (Unsplash.com/Kinga Cichewicz)

Sleep paralysis atau ketindihan saat tidur merupakan keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakkan otot saat tidur. Dapat menggerakkan bola mata, tapi seluruh tubuh terasa lumpuh.

Lalu kenapa bisa terjadi ketindihan saat tidur atau setelah terbangun dari tidur? Yuk, kenali penyebabnya!

1. Kurang tidur

Unsplash.com/Christian Erfurt

Pekerjaan atau tugas kuliah yang menumpuk membuat seseorang rela membagi waktu tidurnya untuk bekerja. Nah, kurangnya waktu tidur yang terus-menerus dibiarkan akan membuat kamu berpotesi mengakami sleep paralysis karena rasa lelah yang berlebihan.

2. Posisi tidur

Unsplash.com/Vladislav Muslakov

Posisi tidur juga berpengaruh terjadinya sleep paralysis. Posisi tidur yang tidak benar membuat potensi ketindihan saat tidur cukup besar, misalnya tengkurap dan terlentang. Sebaiknya tidur menghadap ke samping kanan atau ke samping kiri saja.

3. Kondisi mental

Unsplash.com/Danielle Maclnnes

Kondisi mental yang kurang baik, misalnya banyak hal yang dipikirkan atau stres dapat membuat kamu mudah mengalami terjadinya sleep paralysis. Karena kondisi pikiran yang tidak fokus.

4. Tidak menerapkan hidup sehat secara teratur

Unsplash.com/Christopher Campbell

Tidak menerapkan hudup sehat secara teratur seperti kurang berolahraga, kurang mengkonsumsi makanan bergizi, dan tidak tidur secara teratur dapat membuat kamu cepat lelah. Nah, rasa lelah karena kurang menerapkan hidup sehat bisa membuat kamu mengalami sleep paralysis.

5. Penyalahgunaan zat kimia

Unsplash.com/Elvis Bekmanis

Seseorang yang minum minuman keras seperti alkohol dapat menyebabkan seseorang mudah terserang sleep paralysis.

Jika kalian tak mau dihantui sleep paralysis lagi, lebih baik jauhi 5 penyebabnya yang sudah dijelaskan di atas tadi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team