Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Melanie Wasser

Gangguan mental adalah kondisi yang dapat memengaruhi cara berpikir, suasana hati, dan bahkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Penyebabnya ada banyak, seperti faktor genetik, trauma di masa lalu, cedera pada otak, pengaruh obat-obatan, hingga tekanan atau depresi berat.

Dilansir MedlinePlus, pasien dengan gangguan mental bisa melakukan berbagai tindakan menyimpang di luar norma. Seperti apa tindakan yang dimaksud? Baca artikelnya hingga tuntas, ya!

1. Kebiasaan menggigiti kuku secara tak wajar

flickr.com/Simon Law

Menggigit kuku adalah kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Namun, kalau berlebihan dalam melakukannya alias kecanduan, ini bukanlah hal normal.

Bagaimana jadinya jika seseorang selalu menggigit kukunya sampai melukai jari-jarinya tanpa disadari? Dilansir Psychology Today, dalam dunia medis kondisi ini dinamakan onychophagia.

Menggigit kuku dan mengisap jempol merupakan tindakan primitif yang biasanya dilakukan oleh anak kecil atau bayi. Pada kondisi normal, tindakan ini akan berangsur menghilang sejalan dengan perkembangan otak manusia. Ahli kejiwaan menganggap kebiasaan bisa jadi menyimpang jika sudah pada tahap kecanduan parah.

Pada kasus-kasus yang parah, pasien terkadang akan terus menggigit kukunya sampai berdarah. Kasus ini sudah masuk pada gangguan obsesif kompulsif yang membutuhkan penanganan medis dan kejiwaan. Penanganannya akan difokuskan pada perawatan psikologis dan fisik.

Namun, bukan berarti bahwa semua kebiasaan menggigiti kuku adalah tanda gangguan mental. Jika kebiasaan tersebut bukan pada tahap kecanduan dan tidak sampai melukai jari-jari, itu masih dianggap normal. Akan tetapi, tetap saja sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut karena kamu berisiko tertular penyakit.

2. Berbicara dengan diri sendiri secara terus-menerus

Editorial Team

Tonton lebih seru di