6 Ciri Sindrom Peter Pan, Orang Dewasa dengan Kelakuan Anak Kecil

Apakah kamu mengenal Peter Pan? Ya, tokoh dongeng Disney ini digambarkan sebagai anak laki-laki yang tidak pernah dewasa. Hal inilah yang menjadi inspirasi sindrom Peter Pan (Peter Pan syndrome).
Mind, Body, and Green melansir, sindrom ini pertama kali disebut oleh Dan Kiley dalam buku psikoanalis berjudul The Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up tahun 1983. Sindrom ini menggambarkan fenomena orang yang telah dewasa dan menua secara fisik tapi tidak secara emosional.
Meski Peter Pan adalah anak laki-laki, sebenarnya sindrom ini bisa dialami oleh semua gender, lho. Untuk lebih mengenalnya, ada baiknya menyimak ciri-ciri orang dengan sindrom Peter Pan ini.
1. Menghindari konflik dan konfrontasi
Untuk sebagian orang, menghindari konflik dan konfrontasi adalah hal yang baik. Sayangnya, jika selalu menghindari konflik itu dapat menunjukkan orang dengan sindrom Peter Pan melarikan diri dari kenyataan, lho.
Jika terlalu lama menghindari konflik dan konfrontasi bahkan sampai melarikan diri dari kenyataan, nantinya dia jadi enggan memiliki keinginan. Menurutnya, buat apa mempunyai keinginan jika nantinya tidak terealisasi juga.