ilustrasi gangguan pendengaran (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Deteksi dini pendengaran paling pertama adalah skrining pada bayi baru lahir dan balita. Kemudian, skrining pada anak dan usia prasekolah, pada individu yang terpapar suara bising atau zat kimia secara terus-menerus, pada individu terpapar obat ototoksik karena beberapa obat dapat menyebabkan gangguan dengar, serta pada usia tua.
Upaya menjaga kesehatan pendengaran dapat dilakukan dengan deteksi dini adanya gangguan pendengaran, menghindari kebisingan, pola hidup bersih dan sehat yang baik, memperhatikan kebersihan liang telinga, dan tidak minum obat ototoksik dalam jangka panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
“Hindari membersihkan telinga sendiri, hindari mengorek-korek telinga, hindari penggunaan earphone dengan volume keras dalam waktu lama,” ucap dr. Yussy dalam sebuah rilis.
Pemerintah menargetkan layanan kesehatan telinga dan pendengaran pada 2030, yaitu:
- 20 persen peningkatan layanan skrining pada bayi baru lahir.
- 20 persen peningkatan layanan masyarakat dewasa dengan gangguan pendengaran yang menggunakan alat bantu dengar dan implan,
- 20 persen penurunan angka infeksi telinga kronis dan gangguan dengar pada anak sekolah usia 5—9 tahun.