Agar Efeknya Maksimal, Inilah 5 Waktu Terbaik untuk Minum Air Putih

04 Feb 2021, 14:17 WIB

ilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Mungkin kamu masih ingat sebuah iklan yang menghubungkan antara daya konsentrasi dengan dehidrasi atau kurangnya cairan? Faktanya memang kekurangan cairan, telebih air putih, bisa membuat fungsi otak dan tubuh secara keseluruhan menjadi terganggu, lho.

Berdasarkan penelitian ilmiah yang berjudul “Water, Hydration, and Health” dalam jurnal Nutrition Reviews tahun 2010, sebanyak 75 persen dari berat tubuh manusia diisi oleh air. Air ini sendiri mengatur segala sistem dalam tubuh, mulai dari fungsi otak, sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan masih banyak lagi.

Karena itu, jika terlalu lama membiarkan tubuh kurang cairan, fungsi organ vital bisa terganggu, bahkan bisa menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal. Tak mau ini sampai terjadi, kan?

Fakta tersebut terungkap dalam sebuah studi berjudul “Mild dehydration affects mood in healthy young women” dalam The Journal of Nutrition tahun 2011. Sebanyak 25 perempuan menjadi partisipan studi tentang dehidrasi ringan karena olahraga. Mereka berpartisipasi sekitar 3-8 jam setiap hari selama 6 bulan.

Tim peneliti melakukan percobaan terkontrol plasebo yang melibatkan hidrasi yang berbeda setiap harinya, yakni dehidrasi yang diinduksi oleh olahraga tanpa diuretik, dehidrasi karena olahraga ditambah diuretik, dan euhydration (keadaan kadar air tubuh total optimal yang diatur oleh otak).

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti mengamati suasana hati, kinerja kognitif, dan gejala dehidrasi selama masa percobaan. Hasilnya, dehidrasi menyebabkan penurunan mood, konsentrasi rendah, sakit kepala, dan penurunan kinerja kognitif.

Default Image IDN

Normalnya, kita butuh setidaknya 8 gelas air per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Namun, kebutuhan ini bisa berbeda-beda, salah satunya bergantung pada berat badan.

Melansir Rhitrion, jumlah air yang harus diminum (dalam liter) adalah 0,033 x berat badan (dalam kg). Sebagai contoh, jika berat badan kamu 60 kg, maka kebutuhan air putih yang diminum per hari adalah 0,033 x 60 kg = 1,98 liter air.

Selain itu, agar efeknya maksimal, kamu juga disarankan untuk meminumnya pada waktu yang tepat. Kapan saja waktu yang tepat untuk minum air putih? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Saat bangun tidur

Default Image IDN

Minumlah satu atau dua cangkir air putih setelah membuka mata di pagi hari. Ini perlu dilakukan karena tubuh mengalami dehidrasi ketika tidur. Dengan minum air putih maka cairan dalam tubuh akan kembali normal.

Meskipun begitu, masih belum ada bukti yang menunjukkan bahwa minum air putih pada pagi hari lebih bermanfaat dibandingkan pada siang hari. Namun, kamu bisa merasakan kalau minum air putih setelah bangun tidur akan membuatmu merasa lebih segar.

2. Sebelum dan sesudah berolahraga

pexels.com/julianoferreira

Ketika berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat. Karena itu, sangat penting untuk mengisi ulang cairan tubuh agar tetap terhidrasi dan membantu tubuh mengisi cairan yang hilang.

Sesuai ulasan ilmiah berjudul “Hydration during intense exercise training” dalam buku Nestlé Nutrition Workshop Series tahun 2013, hidrasi mempunyai efek penting dalam kinerja fisik dan mental serta kinerja olahraga yang dilakukan. Baik itu underhydration atau overhydration, jika cukup parah maka akan mengganggu kinerja bahkan menimbulkan risiko buruk bagi kesehatan.

Karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk minum air putih atau minuman elektrolit untuk sebelum dan setelah berolahraga. Tujuannya adalah untuk dapat mengoptimalkan kinerja ketika berolahraga, mengganti cairan yang hilang, dan pemulihan.

3. Sebelum dan sesudah makan

pexels.com/Nicole Michalou

Melansir Everyday Health, Melissa Mitri, RDN, pakar manajemen berat badan mengatakan bahwa minum satu gelas air sebelum makan bisa membuatmu merasa lebih kenyang, sehingga kamu jadi terhindar dari makan berlebihan.

Ini berbanding lurus dengan penelitian kecil yang dimuat dalam jurnal Clinical Nutrition Research tahun 2018. Tim peneliti meminta 15 partisipan (8 perempuan dan 7 laki-laki) minum air sebelum makan. Hasilnya, mereka mengambil lebih sedikit makanan dibandingkan dengan mereka yang tidak minum air putih sebelum makan.

Sementara itu, untuk asupan energi yang masuk ketika makan tidak terlalu berpengaruh baik itu minum air putih sebelum makan atau tidak.

Melissa mengatakan, air sangat penting untuk diminum bersama makanan yang kandungan seratnya tinggi. Serat bisa bergerak lebih leluasa ketika air terserap baik dalam tubuh. Jadi untuk kamu yang ingin mengontrol berat badannya, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan berserat dan imbangi dengan air putih secukupnya, ya!

4. Pada sore hari ketika merasa mengantuk atau lelah

pexels.com/Andrea Piacquadio

Apakah kamu sering mengantuk dan lemot pada sore hari? Kalau iya, ini normal, kok. Biasanya hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan setelah sibuk beraktivitas seharian.

Tak jarang kopi menjadi pilihan untuk menyegarkan tubuh dan pikiran di sore hari. Namun, konsumsi kafein pada sore hari bisa mengganggu tidur malam. Alih-alih minum kopi, lebih baik minum air putih. Sesuai dengan laporan dalam Nutrients Journal tahun 2019, disebutkan bahwa selain lelah, dehidrasi juga bisa bikin mood memburuk hingga depresi.

5. Sakit kepala dan migrain

ilustrasi sakit kepala (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut keterangan dari National Headache Foundation, sakit kepala dan migrain bisa menjadi gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai. Bila kamu mengalaminya, cobalah minum air putih untuk mengurangi keparahan, durasi, dan frekuensi migrain, menurut sebuah riset yang dimuat dalam Clinical Neuroscience Journal tahun 2020.

Itulah penjelasan tentang waktu terbaik untuk minum air putih agar efeknya maksimal. Sebenarnya tubuh pandai mengatur keseimbangan air. Namun, kalau kamu terlalu sedikit atau terlalu banyak minum pada satu waktu, itu bisa menimbulkan efek samping yang serius. Karena itu, aturlah waktu minum air putih secara konsisten sepanjang hari, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.