Setiap orang bisa melakukan kesalahan setiap hari, tidak terkecuali dokter. Selain itu, beberapa dokter lebih konservatif sementara yang lain lebih agresif, membuat temuan dan rekomendasi mereka bisa sangat bervariasi. Untuk alasan ini, banyak pasien mencari pendapat dari dokter lain atau (second opinion).
Pada dasarnya, pasien (termasuk keluarga) punya hak untuk dilibatkan dalam semua aspek keperawatan dan penatalaksanaan, termasuk pengambilan keputusan. Dalam proses tersebut, pasien dan/atau keluarganya biasa merasa ragu atau takut jika penyakit mereka belum terdiagnosis atau penyakitnya tak kunjung sembuh. Di sisi lain, kadang pasien berharap bahwa diagnosis dari dokter salah karena diagnosis tersebut mematikan.
Itu semua menyebabkan pasien dan/atau keluarganya ingin mencari pendapat dari dokter lain.
Pendapat dari dokter lain ini bisa dari rumah sakit berbeda, luar kota, atau hingga ke luar negeri, tergantung kemampuan dan preferensi. Mulai dari rekomendasi pengobatan, membuat diagnosis kanker atau identifikasi penyakit langka, hingga ketenangan pikiran dan konfirmasi sampai diagnosis baru atau rencana perawatan berbeda, ada banyak manfaat dari mendapatkan second opinion.
Bahkan, kalau pendapat kedua menegaskan dari apa yang sudah kamu ketahui, ini tetap bermanfaat. Setidaknya kamu merasa sudah melakukan semua upaya untuk mendapatkan diagnosis akurat dan rencana perawatan yang tepat.
Pendapat kedua juga menawarkan wawasan tentang pilihan perawatan tambahan yang mungkin tidak disebutkan oleh dokter pertama. Akhirnya, kamu menjadi lebih terinformasi tentang apa yang tersedia dan membuat keputusan terdidik.