Alasan Psikologis Orang Suka Lihat IG Stories-nya Sendiri

Coba hitung berapa kali kamu melihat ulang Instagram Stories yang baru diunggah? Bisa jadi lebih banyak dibanding kamu melihat Stories orang lain, kan? Tak jarang, saat melihat Stories orang lain kamu pun melewatinya, tetapi pada unggahan sendiri diamati dengan saksama.
Nah, menarik, ada alasan psikologis orang suka lihat IG Stories-nya sendiri. Hal itu pun bukan bentuk dari gangguan kepribadian narsistik, lho. Begini penjelasannya menurut studi.
Alasan psikologis orang suka lihat IG Stories-nya sendiri
Alasan kita berulang nonton Instagram Stories dikaitkan dengan The Looking Glass Theory. Teori ini menjelaskan konsep psikologis yang menyatakan bahwa sebagian besar rasa diri berasal dari bagaimana kita berpikir terhadap cara pandang orang lain, sebagaimana penjelasan Dr. Alison Fort dalam The Tab.
Dengan kata lain, ini merupakan langkah untuk memvalidasi bagaimana orang lain memandang diri kita. Contohnya, ketika kita mengunggah cerita yang terlihat lucu, ada kemungkinan orang lain memandang kita secara positif. Kita pun terus menonton unggahan tersebut untuk memperkuat aspek positif dari identitas itu.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Dr. Elena Touroni, seorang psikolog konsultan dan salah satu pendiri The Chelsea Psychology Clinic dalam Healthline menjelaskan bahwa kebiasaan tersebut berdasar pada keinginan untuk menggambarkan citra tertentu atas diri kita pada dunia luar. Saat mengunggah konten, kita ingin dunia melihatnya sebagaimana yang diri ini pahami.
Di sisi lain, menonton cerita secara berulang untuk memeriksa siapa yang telah melihatnya dapat membantu kita merasa lebih terhubung. Manusia pada dasarnya adalah makhluk berkelompok yang punya perasaan ingin saling terhubung dan merasa diterima.
Apakah hal tersebut normal?
Well, tidak ada salahnya menonton unggahan Instagram Stories milik sendiri secara berulang-ulang. Ini tidak akan menjadikanmu sebagai orang yang egois, kok. Dorongan untuk ingin terus terhubung merupakan naluri manusia yang normal dan sehat.
Akan tetapi, Dr. Elena menyebutkan bahwa kebiasaan ini mungkin jadi indikator rendahnya harga diri. Terlebih jika kamu melakukannya secara berulang karena butuh validasi eksternal untuk merasa bahwa dirimu cukup baik. Padahal kepercayaan diri harusnya datang dari diri sendiri.
Jika kamu terobsesi memeriksa siapa yang melihat atau bereaksi terhadap unggahanmu dan mengharapkan validasi, hal ini bisa jadi kebiasaan tidak sehat. Apabila mengalami tanda tersebut, ada baiknya mulai mengevaluasi caramu menggunakan media sosial, ya.
Pada dasarnya, alasan psikologis orang suka lihat IG Stories-nya sendiri bukanlah hal negatif selama tidak dilakukan untuk mencari validasi demi membangun kepercayaan diri sendiri. Jadi, seberapa sering kamu melihat unggahanmu sendiri?
Referensi:
"The Psychological Reason You Watch Back Your Own Instagram Stories". Cosmopolitan. Diakses Februari 2025.
"Science Behind Why Instagram Stories Are So Addicting". Healthline. Diakses Februari 2025.
"This is Why You’re So Obsessed with Watching Your Instagram Story Over and Over Again". The Tab. Diakses Februari 2025.
"Why Do We Obsessively Watch Our Own Instagram Stories?". Mashable. Diakses Februari 2025.