Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
seorang wanita makan saat hujan
ilustrasi seorang wanita makan saat hujan (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Perubahan hormon akibat cuaca dingin memengaruhi rasa lapar dan keinginan makan.

  • Aktivitas fisik menurun saat hujan, menyebabkan peningkatan rasa lapar dan ngemil tanpa sadar.

  • Makan membuat tubuh lebih hangat, terutama makanan dan minuman hangat yang memberikan efek paling terasa dan paling cepat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah nggak sih, tiba-tiba merasa lapar padahal baru makan beberapa jam lalu, lalu sadar kalau di luar sedang hujan? Fenomena ini ternyata cukup umum terjadi. Begitu langit menggelap, udara mulai dingin, dan suara hujan terdengar, tubuh biasanya ingin mencari sesuatu yang hangat dan mengenyangkan. Menariknya, rasa lapar saat hujan bukan hanya karena suasana yang mendukung, tetapi ada penjelasan ilmiah di balik “lapar mendadak saat hujan”.

Beberapa ahli menjelaskan bahwa tubuh memang bereaksi berbeda ketika cuaca berubah. Kurangnya sinar matahari, udara dingin, dan suasana hening saat hujan memberi sinyal tertentu ke otak yang lalu diterjemahkan sebagai keinginan makan. Nah, biar nggak penasaran lagi, yuk simak alasan kenapa hujan bisa bikin kamu lebih cepat lapar!

1. Perubahan hormon akibat cuaca dingin

ilustrasi seorang pria makan saat hujan (freepik.com/freepik)

Salah satu penyebab utama kenapa kamu cepat lapar saat hujan adalah perubahan hormon. Menurut penjelasan dari Better Health Facts, perubahan cuaca memengaruhi tiga hormon utama yang mengatur rasa lapar, yaitu ghrelin, leptin, dan kortisol. Saat udara dingin, kadar ghrelin yang dikenal sebagai hormon lapar cenderung meningkat sehingga tubuh merasa butuh makan lebih cepat dari biasanya. Di sisi lain, leptin yang bertugas memberi sinyal kenyang justru menjadi kurang sensitif, sehingga tubuh sulit merasa puas meski sudah makan.

Ditambah lagi, berkurangnya paparan sinar matahari saat hujan membuat kadar kortisol atau hormon stress meningkat yang kemudian memicu keinginan untuk makan. Dampaknya? Kamu jadi gampang sedih atau moody. Tubuh pun otomatis mengirim sinyal ingin makan untuk meningkatkan penyerapan triptofan yang akan diubah menjadi serotonin yang bisa meningkatkan suasana hati.

2. Aktivitas fisik menurun saat hujan

ilustrasi seorang wanita makan saat hujan (freepik.com/freepik)

Masih dari penjelasan Better Health Facts, hujan sering membuat kita enggan bergerak. Aktivitas sehari-hari menurun, olahraga tertunda, dan sebagian besar waktu dihabiskan di dalam rumah. Meski terdengar sepele, perubahan ritme aktivitas ini berdampak pada hormon dan sistem metabolisme tubuh.

Ironisnya, meskipun energi yang digunakan jauh lebih sedikit, rasa lapar justru meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormon yang terjadi saat kita tidak banyak bergerak, sekaligus rasa bosan yang membuat kita lebih sering makan tanpa sadar. Duduk santai sambil mendengar suara hujan membuat ngemil terasa jadi kegiatan paling mudah dan menyenangkan untuk dilakukan. Hasilnya, tubuh mengira kita membutuhkan lebih banyak asupan, padahal sebagian besar hanya bentuk respon psikologis terhadap suasana dan kurangnya aktivitas.

3. Makan membuat tubuh lebih hangat

ilustrasi seorang wanita makan saat hujan (freepik.com/freepik)

Ahli gizi dari Toronto, Bri Bell, RD, menjelaskan kepada Eating Well bahwa proses makan dan mencerna makanan dapat meningkatkan suhu tubuh melalui mekanisme yang disebut thermic effect of food. Saat udara dingin karena hujan, tubuh secara alami mencari cara untuk menambah kehangatan. Salah satu sinyal yang muncul adalah keinginan untuk makan.

Karena itulah, makanan berkuah, minuman panas, atau hidangan hangat terasa jauh lebih nikmat ketika hujan. Meski sebenarnya semua jenis makanan bisa meningkatkan suhu tubuh, makanan dan minuman hangat memberikan efek paling terasa dan paling cepat. Sensasi nyaman yang muncul setelah makan ini membuat tubuh mengingatnya sebagai pengalaman positif, sehingga setiap kali hujan turun, keinginan makan jadi semakin besar.

4. Seasonal Affective Disorder (SAD) bisa meningkatkan nafsu makan

ilustrasi seorang wanita makan saat hujan (freepik.com/freepik)

Menurut Better Health Facts, hari yang minim matahari bisa memicu Seasonal Affective Disorder (SAD), yaitu suatu bentuk depresi musiman yang biasanya muncul saat musim dingin. Di Indonesia, efek serupa bisa muncul ketika cuaca hujan. Salah satu ciri SAD adalah peningkatan nafsu makan, terutama makanan tinggi karbohidrat dan gula. Makanan ini memberikan rasa nyaman sementara, sehingga tubuh menggunakannya sebagai mekanisme coping untuk memperbaiki mood.

5. Hujan memicu nostalgia dan kenyamanan emosional

ilustrasi seorang wanita makan saat hujan (freepik.com/freepik)

Alasan terakhir ini lebih ke psikologis. Menurut psikolog klinis dari Dubai, Laxmi Saranya, hujan punya kemampuan untuk mengingatkan dengan kenangan-kenangan lama, terutama yang berkaitan dengan masa kecil. Banyak orang tumbuh dengan kenangan menikmati makanan tertentu saat hujan, seperti mie rebus, pisang goreng, bakwan, atau susu hangat.

Ketika hujan turun, suasana menjadi lebih tenang dan kamu mungkin terpancing untuk “mengulang” momen itu. Otak langsung menghubungkan hujan dengan makanan tertentu yang memberi rasa nyaman. Akhirnya, muncul keinginan untuk makan bukan karena lapar secara fisik, tetapi karena dorongan emosional.

Rasa lapar saat hujan bukanlah hal aneh. Itu sangat wajar dan ada penjelasan ilmiah di baliknya. Yang penting, tetap kendalikan porsinya ya!

Referensi:

  • Better Health Facts. (2025, Juli). Why you feel hungrier on cold days. Diakses November 2025.

  • Gulf News. (n.d.). Raining feels sunny bites: Why comfort food calls when it rains. Diakses November 2025.

  • EatingWell. (n.d.). Why you feel hungrier when it’s cold out. Diakses November 2025.

  • The University of Queensland Public Health. (2023, April). 3 reasons you feel hungrier and crave comfort foods when weather turns cold. Diakses November 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team