TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Olahraga Aerobik untuk Perempuan Menopause, Bikin Tubuh Tetap Bugar 

Olahraga aerobik di masa menopause dapat bikin tubuh bugar

ilustrasi perempuan di usia menopause (pexels.com/Anderson Guerra)

Olahraga aerobik merupakan salah satu jenis olahraga yang bagus dilakukan para perempuan selama masa menopause. Pasalnya selama dan setelah menopause, perempuan cenderung mengalami banyak perubahan seperti penambahan berat badan, nyeri sendi, mood swing, dan masih banyak lagi.

Jika dibiarkan, maka produktivitas perempuan akan menurun dan dapat berpengaruh terhadap kepercayaan dirinya. Untuk menjaga tubuh dan pikiran supaya tetap bugar, banyak penelitian menganjurkan perempuan untuk melakukan beberapa jenis olahraga kardiovaskular seperti berikut ini.

1. Menari

ilustrasi menari (pexels.com/RDNE Stock project)

Setelah menopause, perempuan lebih mungkin mengalami penambahan berat badan dan gangguan metabolisme seperti peningkatan trigliserida dan kolesterol jahat.  Perubahan berat badan ini pada akhirnya dapat menurunkan kepercayaan diri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Aktivitas fisik yang terbukti dapat menurunkan berat badan bagi perempuan menopause adalah menari. Journal of The North American Menopause Society membuktikan bahwa menari tiga kali seminggu dapat menurunkan badan dan meningkatkan kebugaran fisik sekaligus kepercayaan diri.

Menari dinilai sebagai aktivitas yang menarik bagi perempuan, berbiaya rendah, dan risiko cederanya pun sedikit. Meskipun begitu, rutin menari bisa memperbaiki postur tubuh dan kinerja fisik perempuan supaya lebih fit.

2. Bersepeda

ilustrasi bersepeda (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gejala menopause yang paling umum dialami perempuan adalah perubahan suasana hati yang drastis. Cara untuk melawan rasa cemas dan pikiran-pikiran buruk yang ada tersebut adalah dengan meningkatkan hormon endorphin.

Menurut Sustrans, bersepeda dapat melepaskan hormon endorphin sebagai hormon yang membantu menenangkan pikiran dan membuat kamu merasa lebih bahagia. Bukan hanya berpengaruh pada kesehatan mental, bersepeda tentunya baik untuk menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: 5 Tips Tetap Tenang dan Sehat saat Menopause

3. HIIT (High Intensity Interval Training)

ilustrasi melakukan push up (pexels.com/Elina Fairytale)

HIIT adalah olahraga yang menggabungkan beberapa jenis olahraga intensitas tinggi, seperti plank, squat, push up, sit up, dan lain-lain yang dilakukan dalam durasi 10 – 30 menit. Walaupun durasinya terasa sebentar, melakukan HIIT cukup menguras energi dan memberikan banyak manfaat, termasuk bagi perempuan menopause.

Melansir dari Feisty Menopause, HIIT sangat baik untuk dilakukan perempuan dalam masa transisi menuju menopause. Dengan melakukan HIIT, sensitivitas insulin akan meningkat dan menurunkan kadar gula darah puasa yang mana baik untuk kesehatan kardiovaskular dan metabolisme. Terlebih saat transisi menopause, gula darah perempuan akan sulit dikendalikan.

Selain itu, HIIT juga dapat memberikan beban yang tinggi pada otot. Nantinya, tubuh akan memberikan pesan ke otak untuk memproduksi lebih banyak HGH (Human Growth Hormone) dan testosteron. Peningkatan dua hormon ini membantu perempuan mendapatkan kembali massa otot yang dibutuhkan untuk lebih bersemangat dalam olahraga dan menjalani aktivitas lainnya.

Verified Writer

Alfadhylla Rosalina Wibisono

Nothing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya