TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Bisa Memperparah Nyeri Menstruasi

Bisa membuat kram hebat saat haid

ilustrasi pankreatitis (freepik.com/ wayhomestudio)

Intinya Sih...

  • Nyeri haid bisa disebabkan oleh makanan tertentu, seperti kafein yang dapat memperburuk gejala menstruasi seperti kram, sakit kepala, dan kelelahan.
  • Makanan tinggi garam dapat menyebabkan retensi air dan membuat perut kembung serta berat badan naik saat menstruasi.
  • Konsumsi lemak jenuh tinggi dan makanan pedas juga dapat meningkatkan gejala menstruasi, sehingga sebaiknya dihindari saat sedang haid.

Nyeri haid adalah salah satu gejala menstruasi yang paling umum dialami oleh wanita. Nyeri haid dapat ringan hingga berat, dan dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti kram perut, mual, muntah, dan diare.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri haid, salah satunya adalah makanan. Beberapa makanan dapat memperparah nyeri haid, sehingga sebaiknya dihindari saat sedang menstruasi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 makanan yang bisa memperparah nyeri haid. Dengan mengetahui makanan-makanan tersebut, kamu dapat menghindarinya dan mengurangi rasa nyeri saat haid.

1. Makanan yang mengandung kafein

ilustrasi kafein (freepik.com/ aukid)

Waktu datang bulan, tubuh kita memang suka terasa nggak enak. Kram, sakit kepala, dan kelelahan adalah beberapa gejala yang sering dialami. Nah, ternyata kafein bisa memperburuk gejala-gejala tersebut, lho.

Kafein adalah zat stimulan yang dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan produksi urin. Hal ini bisa membuat kita merasa lebih cemas, gelisah, dan lelah. Kafein juga bisa menyebabkan dehidrasi, yang bisa memperburuk sakit kepala dan kram.

Makanan dan minuman yang mengandung kafein antara lain kopi, teh, cokelat, dan minuman berenergi. Kalau kamu sedang menstruasi, sebaiknya batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein.

2. Makanan yang mengandung garam tinggi

ilustrasi makanan tinggi garam (freepik.com/ vecstock)

Garam memang enak, tapi kalau dikonsumsi berlebihan, bisa bikin masalah, lho. Salah satunya, bisa memperparah gejala menstruasi.

Makanan tinggi garam bisa menyebabkan retensi air, atau penumpukan cairan di dalam tubuh. Nah, retensi air ini bisa bikin perut jadi kembung dan berat badan jadi naik.

Makanan yang mengandung tinggi garam biasanya adalah makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan kaleng. Jadi, kalau lagi menstruasi, mending hindari dulu makanan-makanan ini, ya.

3. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi

ilustrasi makanan tinggi lemak (freepik.com/ freepik)

Saat menstruasi, tubuh kita memproduksi prostaglandin, yaitu zat yang dapat menyebabkan kram dan sakit kepala. Nah, lemak jenuh tinggi dapat meningkatkan produksi prostaglandin, sehingga gejala menstruasi bisa semakin parah.

Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi antara lain daging merah, seperti sapi, kambing, dan babi. Lalu ada produk susu berlemak, seperti susu full cream, keju, dan mentega. Serta makanan olahan, seperti gorengan, makanan cepat saji, dan makanan beku.

Kalau kamu ingin mengurangi gejala menstruasi, coba kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi. Ganti dengan makanan yang mengandung lemak sehat, seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Baca Juga: 10 Makanan Khas Amerika Serikat yang Wajib Kamu Coba

4. Makanan pedas

ilustrasi makanan pedas (freepik.com/ MeyKitchen)

Saat menstruasi, tubuh memproduksi hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan kontraksi otot rahim. Nah, makanan pedas juga bisa merangsang kontraksi otot rahim, lho.

Kontraksi otot rahim yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai gejala menstruasi yang nggak enak, seperti diare, sembelit, nyeri perut, dan mual.

Jadi, kalau lagi menstruasi, mending kurangi dulu makan makanan pedas, ya. Ganti dengan makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna, seperti nasi putih, ikan, sayur, dan buah-buahan

Verified Writer

Alira Syamsura

Perempuan yang suka nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya