TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Dampak Negatif Jika Kamu Konsumsi Sosis Berlebihan 

Konsumsi dalam kadar wajar dan jangan berlebihan, ya!

ilustrasi sosis (unsplash.com/rich smith)

Intinya Sih...

  • Sosis mengandung karbohidrat dan protein yang memberikan energi, tetapi konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
  • Konsumsi daging olahan seperti sosis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kanker perut.
  • Sosis memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan garam, sehingga konsumsi berlebih dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Sosis merupakan salah satu jenis   makanan olahan yang  digemari oleh banyak orang, utamanya anak-anak. Pasalnya selain memiliki cita rasa yang lezat, sosis juga memiliki beberapa manfaat. Salah satunya yaitu sebagai sumber energi karena mengandung karbohidrat. Meskipun demikian, terlalu banyak konsumsi sosis juga perlu dihindari, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Mengapa demikian? Sebab sosis merupakan makanan olahan. Melansir Healthline, Sebagian besar daging olahan dianggap tidak sehat dan dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi kesehatan seperti kanker. Ini karena kandungan bahan kimia pada daging olahan tersebut yang menyebabkan tidak sehat. Maka dari itu, kamu perlu batasi konsumsinya, ya.

Berikut empat dampak negatif jika kamu konsumsi sosis berlebihan. Selengkapnya ikuti daftarnya sampai akhir.

1. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

ilustrasi pria sakit (unsplash.com/unsplash+)

Pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Gak terkecuali ketika kamu konsumsi daging olahan seperti sosis ini terlalu sering. Sebab bukan sepele, ini bisa memicu masalah kesehatan serius, salah satunya yaitu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Melansir Ucla Health, studi menemukan bahwa konsumsi 150 gram (kurang lebih 5 ons) daging olahan dalam seminggu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 46% dan risiko kematian sebesar 50% jika dibandingkan dengan tidak mengonsumsi daging olahan.  Adapun penyakit Kardiovaskular (CDV) merupakan suatu kondisi di mana terdapat adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. 

Jadi untuk mengantisipasi kamu bisa menerapkan beberapa tips. Misalnya dengan memilih sosis yang masih segar dan memeriksa kandungan gizi, serta periksa bahan-bahannya. Sebisa mungkin pilih sosis dengan kandungan garam dan lemak jenuh yang rendah, ya.

2. Meningkatkan risiko penyakit kronis

ilustrasi menundukkan kepala (unsplash.com/unsplash+)

Penyakit kronis merupakan penyakit tidak menular yang muncul dan berkembang dalam waktu yang lama. Hal ini bisa terjadi bukan hanya karena faktor keturunan, namun juga karena pola hidup kurang sehat, seperti terlalu sering konsumsi daging olahan yaitu sosis, misalnya.

Dilansir Healthline, konsumsi daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit kronis. Sepeti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker perut, dsb. Adapun studi tentang efek konsumsi daging olahan pada manusia semuanya bersifat observasional.

Penelitian mengungkapkan orang yang makan daging olahan lebih mungkin terkena penyakit tersebut, namun mereka tidak dapat membuktikan bahwa daging olahanlah penyebabnya. Meskipun demikian, ini juga didukung oleh penelitian pada hewan. Contohnya pada penelitian tikus yang mana menunjukkan bahwa konsumsi daging olahan meningkatkan risiko kanker usus. Intinya, daging olahan mengandung zat kimia berbahaya yang bisa memicu risiko penyakit tersebut.

Baca Juga: 6 Kunci Memasak Sosis ala Rumahan agar Tak 'Meletus'

3. Meningkatkan kolesterol jahat (LDL)

ilustrasi wanita memegang pundak (unsplash.com/unsplash+)

Pada dasarnya sosis juga memiliki beberapa manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dalam kadar yang wajar. Hal tersebut karena sosis mengandung protein dan karbohidrat, sehingga berperan untuk meningkatkan energi. Meskipun demikian, jika dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan justru  bisa memicu masalah kesehatan. Misalnya dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) karena tinggi lemak jenuh.

Mengutip dari Live Strong, tiga ons sosis sapi mengandung 12,7 gram lemak jenuh, atau 63 persen dari nilai harian per porsi. Sebaliknya, porsi sosis ayam atau kalkun yang sama mengandung 1,9 gram lemak jenuh atau 10 persen dari nilai harian per porsi. Adapun Joan Salge Blake, EdD, RDN, seorang profesor klinis di Universitas Boston menyebut, ketika suatu makanan memiliki kandungan lebih dari 20 persen nilai harian lemak jenuh per porsi, maka dikatakan mengandung lemak jenuh yang tinggi.

Verified Writer

Aprilia Nurul Aini

Have a blast!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya