Bahaya Makan Kue Keranjang Berlebih, Tak Hanya Tingkatkan Gula Darah
Kue keranjang terbuat dari tepung beras ketan dan gula
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perayaan Imlek merupakan salah satu perayaan yang penting dalam budaya umat Tionghoa. Biasanya, perayaan ini dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu tradisi yang berkaitan dengan perayaan Imlek adalah mengonsumsi kue keranjang.
Kue keranjang merupakan kue tradisional khas perayaan Imlek. Kue ini memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang kenyal dan sedikit lengket. Tidak jarang orang menyebutnya sebagai dodol asal China. Karena sering dikonsumsi saat perayaan Tahun Baru Imlek, lantas apa bahaya makan kue keranjang berlebih? Berikut pembahasannya.
1. Kue keranjang jadi makanan wajib di perayaan Imlek
Kue keranjang merupakan makanan yang tidak pernah absen dari perayaan Imlek. Kue yang disebut juga sebagai Nian Gao ini terbuat dari tepung beras ketan dan gula yang dimasak dan dicetak menggunakan cetakan berbentuk keranjang. Kue satu ini memiliki tekstur khas yang kenyal dan lengket.
Laman Chinese Indonesian Heritage Center menyebutkan, biasanya kue keranjang ditumpuk tinggi menjadi piramida dan dihias dengan kertas merah. Kue ini melambangkan harapan, peningkatan, dan kesuksesan yang berkelanjutan. Menurut tradisi, kue keranjang baru disantap setelah Cap Go Meh atau hari ke-15 Tahun Baru Imlek. Kue ini paling sering dikukus dan disajikan dengan kelapa parut atau digoreng dengan adonan sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Makna Makan Kue Keranjang saat Tahun Baru Imlek, Kamu Sudah Tahu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.