TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hidangan Khas Lebaran yang Kurang Sehat, Ada Favoritmu?

Boleh dimakan asal jangan berlebihan ya

ilustrasi hidangan khas Lebaran yang kurang sehat (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Di Indonesia, Lebaran identik dengan menyajikan berbagai macam makanan untuk keluarga dan para tamu.

Ada berbagai makanan Lebaran yang biasa dihidangkan di rumah-rumah, mulai dari ketupat, opor ayam, kue kering, dan berbagai macam minuman. Sayangnya, banyak dari hidangan ini kurang sehat. Jika dikonsumsi berlebihan, maka dapat menyebabkan peningkatan berat badan, kolesterol, hingga masalah gula darah. 

Apa saja hidangan khas Lebaran yang kurang sehat? Di sini, kita akan membahasnya bersama-sama.

1. Kue kering

ilustrasi kue kering (freepik.com/topntp26)

Lebaran identik dengan aneka kue kering, seperti kastengel, nastar, putri salju, dan masih banyak lagi. Kue kering biasanya dibuat menggunakan tepung putih halus, mentega, dan gula. Tak satu pun dari ketiga bahan ini memberikan nilai gizi.

Apa yang mungkin tidak kamu sadari adalah bahwa sering kali kita makan kue kering secara berlebihan. Ini karena saat kamu makan makanan yang tinggi kandungan gula, ada peningkatan glukosa darah.

Lonjakan gula darah tersebut menyebabkan sugar crash, dan otak kemudian menginginkan lebih banyak jenis makanan tersebut, sehingga kamu mulai mengidam makanan manis. Akhirnya, kamu akan makan makanan manis secara berlebihan.

2. Jus

Momen Lebaran kurang lengkap rasanya jika tidak disertai minuman manis, seperti jus. Sayangnya, jus buah juga bukan pilihan yang sehat, terlebih jus yang dijual dalam kemasan siap saji.

Banyak merek jus yang dijual di toko mengandung lebih banyak gula daripada buah. Terlebih, sebagian besar rasa manis dalam jus berasal dari fruktosa, sejenis gula yang terkait dengan perkembangan jaringan adiposa viseral pada orang yang kelebihan berat badan. Sebagai gantinya, buatlah jus sendiri tanpa tambahan gula.

3. Opor

ilustrasi opor ayam (freepik.com/jcomp)

Ketupat biasanya disajikan bersama opor ayam. Opor sendiri biasanya dibuat menggunakan santan, untuk memberikan rasa gurih yang khas. Sayangnya, opor juga bukanlah makanan yang sehat, apalagi jika dimakan secara berlebihan.

Walaupun sebenarnya menyehatkan, tetapi santan mengandung kalori dan lemak dalam jumlah tinggi. Salah satu efek santan yang paling mengkawatirkan adalah memicu peningkatan kadar kolesterol, yang bisa merugikan kesehatan dalam jangka panjang.

Selain itu, menggabungkan asupan santan yang tinggi dengan pola makan tinggi karbohidrat, seperti ketupat, dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Baca Juga: 10 Tips Sehat Makan Hidangan Lebaran, Jangan Kalap!

4. Keripik

Lebaran kurang lengkap rasanya tanpa camilan asin. Dan, camilan asin yang biasa disajikan saat Lebaran adalah keripik. Biasanya, keripik dibuat dari kentang, jagung, atau ubi.

Sayangnya, keripik juga tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

Keripik bisa dibuat dengan berbagai cara, mulai dari digoreng hingga dipanggang. Proses pengolahan keripik dapat menghasilkan produk sampingan yang berdampak negatif bagi kesehatan.

Keripik biasanya diberi banyak natrium untuk memberikan rasa asin. Natrium yang terlalu tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi dan penyakit jantung.

Keripik juga biasanya digoreng menggunakan minyak, yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari peningkatan kadar kolesterol hingga obesitas.

5. Sambal

ilustrasi sambal (freepik.com/KamranAydinov)

Opor ayam dan ketupat jadi makin nikmat jika disajikan bersama aneka jenis sambal. Mulai dari sambal kerecek, sambal kentang, sambal udang, dan sebagainya. Namun, pastikan kamu tidak makan sambal secara berlebihan.

Kapsaisin dalam sambal bersifat mengiritasi lapisan perut, yang efeknya bisa meliputi, mual, muntah, sakit perut, dan diare.

Makanan pedas juga memicu peningkatan asam lambung, yang selanjutnya menyebabkan kamu sulit tidur karena perut terasa tidak nyaman.

Makanan pedas juga bisa mengiritasi tenggorokan, yang menyebabkan nyeri dan memengaruhi kualitas suara.

6. Roti

Roti biasanya disajikan dalam berbagai acara spesial di seluruh dunia, termasuk saat Idulfitri. Roti biasanya terbuat dari biji-bijian olahan, yang salah satu efek sampingnya adalah menyebabkan lonjakan gula darah segera setelah makan. Lonjakan gula darah yang sering pada akhirnya dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2.

Karbohidrat olahan juga rendah kandungan serat. Akibatnya, kamu mungkin tidak akan merasa kenyang setelah memakannya, dan berpotensi membuatmu makan secara berlebihan.

Proses pembuatan roti juga menyebabkan hilangnya berbagai nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya