TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Puasa untuk Pradiabetes, Gula Darah Terkendali

Wajib jaga pola makan selama puasa

ilustrasi alat tes gula darah (pexels.com/Artem Podrez)

Intinya Sih...

  • Didiagnosis kondisi pradiabetes berarti kamu mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2.
  • Ada beberapa tips puasa jika kamu memiliki kondisi pradiabetes, agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi diabetes.

 

Pradiabetes ialah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi belum cukup tinggi untuk dianggap atau didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

Pradiabetes meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang mempunyai konsekuensi kesehatan yang serius. Kalau kamu didiagnosis dengan pradiabetes, kamu harus memantau kondisi kamu dan mengubah gaya hidup agar pradiabetes tidak berkembang menjadi diabetes.

Tidak seperti beberapa orang dengan diabetes yang tidak boleh berpuasa karena alasan kesehatan, orang dengan pradiabetes aman untuk berpuasa. Bahkan, puasa mungkin bisa mengendalikan pradiabetes dengan cara menurunkan berat badan, menurunkan kadar glukosa puasa, serta menurunkan resistansi insulin.

Meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar bisa menjalani ibadah puasa dengan lancar. Berikut adalah tips puasa untuk pradiabetes.

1. Jangan lewatkan sahur

Jangan sampai melewatkan makan sahur. Kamu perlu mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang. Makan sahur menyediakan energi yang kamu butuhkan sepanjang hari hingga berbuka. Jika melewatkan waktu sahur, kamu mungkin perlu melewatkan puasa.

Berikut ini tips makan sahur selama puasa Ramadan agar tubuh tetap bugar:

  • Mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan oat.
  • Memperbanyak konsumsi buah dan sayur untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin harian.
  • Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
  • Memperbanyak konsumsi protein untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, serta meningkatkan imun tubuh.

2. Tidur cukup

Ilustrasi tidur (freepik.com/jcomp)

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan. Jika kamu memiliki pradiabetes, kurang tidur memiliki risiko yang besar. Kurang tidur dapat menyebabkan masalah suasana hati, menurunkan produktivitas, dan mempersulit penurunan berat badan.

Penelitian menyebutkan bahwa kurang tidur dapat memperburuk resistansi insulin dan membuatmu sulit mengendalikan gula darah. Jika kamu sering kurang tidur, pradiabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Perubahan kebiasaan selama bulan Ramadan mungkin membuatmu sulit mendapatkan tidur setidaknya 7 jam setiap malamnya. Solusinya, segeralah tidur setelah salat tarawih. Juga, hindari minuman berkafein selama berbuka karena kafein bisa membuatmu kesulitan tidur.

3. Segera berbuka puasa dan makan secukupnya

Berbuka puasa tidak boleh ditunda. Saat mendengar adzan magrib, segeralah batalkan puasamu dengan segelas air putih.

Penting untuk minum banyak cairan dan makan makanan sehat saat berbuka. Usahakan untuk tidak makan secara berlebihan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah.

Untuk buka puasa, kamu dianjurkan untuk makan makanan yang segar dan bergizi seperti buah dan sayur, diikuti dengan makanan yang lengkap. Hindari makan terlalu berlebihan dan makan harus dikunyah secara bertahap.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Energi selama Puasa, Aktivitas Tetap Jalan

4. Minum banyak air

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selama Ramadan, kamu berpotensi mengalami dehidrasi karena tidak minum sejak matahari terbit hingga terbenam. Solusinya, perbanyak minum air saat berbuka hingga sahur agar kamu tidak mengalami dehidrasi.

Bagi orang dengan  pradiabetes, air adalah pilihan yang lebih sehat dibandingkan soda, jus, atau minuman berenergi. Minuman ini biasanya tinggi karbohidrat yang cepat meningkatkan kadar gula darah dan tidak memiliki nilai gizi lainnya.

Jumlah air yang harus diminum setiap hari bergantung pada ukuran tubuh, tingkat aktivitas, dan iklim tempat tinggal. Kamu bisa menentukan apakah kamu minum cukup air dengan memantau volume urine saat buang air kecil. Perhatikan juga warnanya. Urine yang normal seharusnya berwarna kuning pucat.

5. Pertimbangkan pengobatan

Terkadang, orang dengan pradiabetes memerlukan pengobatan untuk mengelola kondisinya. Dokter dapat merekomendasikan metformin untuk pradiabetes, terutama bagi mereka yang berusia 25–59 tahun yang mengalami obesitas, atau memiliki diabetes gestasional.

Namun, banyak dokter yang berpendapat sebaliknya. Beberapa ahli beranggapan pradiabetes sering kali tidak berkembang menjadi diabetes sehingga tidak diperlukan pengobatan.

Diskusikan dokter apakah kamu perlu mengonsumsi obat tertentu selama puasa berdasarkan faktor risiko dan kondisi kesehatan kamu.

6. Mengelola berat badan melalui olahraga

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Aktivitas fisik teratur dapat membantu menurunkan berat badan. Kehilangan 5 hingga 7 persen berat badan dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

Olahraga tidak hanya membantu mengelola berat badan, tetapi juga membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif.

Sebelum memulai program olahraga, tanyakan kepada dokter apakah aman bagimu untuk melakukannya dalam keadaan puasa. Tanyakan olahraga apa yang harus kamu lakukan, durasi yang tepat, dan kapan waktu terbaik melakukannya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya