4 Makanan yang Bisa Memicu Tantrum pada Anak, Ortu Harus Tahu!
Ajari anak pola makan sehat sejak dini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menghadapi anak tantrum bisa sangat menantang bagi para orangtua. Anak-anak sering kali kesulitan mengendalikan emosinya sehingga menyulitkan orangtua untuk menenangkannya.
Ada banyak faktor penyebab anak menjadi tantrum, salah satunya adalah makanan. Makanan memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk emosi dan suasana hati. Jadi, mengubah pola makan diharapkan dapat mengurangi frekuensi tantrum pada anak.
Lalu apa saja makanan yang bisa memicu tantrum pada anak dan sebaiknya dibatasi konsumsinya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Baca Juga: 4 Kebiasaan Sederhana yang Baik bagi Kesehatan Anak
1. Gula
Dijelaskan Psychology Today, frekuensi tantrum pada anak sering kali meningkat selama Halloween dan Paskah, ketika permen dan makanan manis diberikan tanpa batasan. Kedua perayaan itu juga menjadi momen di mana anak mengonsumsi makanan manis jauh lebih banyak daripada biasanya.
Dijelaskan Kitchen Stewardship, makanan tinggi gula memicu ketidakseimbangan gula darah. Makanan manis menyebabkan gula darah melonjak naik dan turun dengan sangat cepat. Otak sangat sensitif terhadap fluktuasi glukosa darah dan cepat terganggu oleh hipoglikemia. Disfungsi otak, yang bermanifestasi sebagai perubahan suasana hati, perilaku, dan kognisi, merupakan gejala pertama dari gula darah rendah.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.