TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa itu Serotonin dan Perannya bagi Kesehatan Fisik dan Mental Kita

Serotonin terkenal jadi faktor pembawa kebahagiaan #ANGPOIN

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Radu Florin)

Kita mengenal dopamin sebagai hormon yang berperan besar terhadap kebahagiaan. Namun, faktor terbesar dari munculnya rasa senang atau bahagia gak cuma dipengaruhi oleh hormon ini.

Di dalam tubuh kita ada yang namanya hormon serotonin, yakni semacam pesan kecil yang dikirim oleh otak kita untuk memberi tahu tubuh bahwa kita senang atau bahagia. Fungsinya sangat penting bagi tubuh karena membantu menjaga perasaan bahagia dan tidur yang baik.

Serotonin juga berperan dalam mengatur nafsu makan dan menjaga kita tetap sehat secara keseluruhan. Jadi, bisa dibilang serotonin adalah zat kimia kecil yang membuat kita merasa senang dan sehat.

Oleh karenanya, serotonin jadi salah satu hormon penting buat kesehatan kita. Biar lebih sayang dengan diri sendiri, yuk kenali hormon “kebahagiaan” yang satu ini dan bagaimana ia berperan besar terhadap kesehatan fisik dan mental kita.

1. Apa itu serotonin?

ilustrasi rontgen otak (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Serotonin adalah sejenis neurotransmitter, yaitu zat kimia yang membantu mengirim sinyal di dalam otak dan antar sel-sel saraf. Ini adalah molekul yang memainkan peran penting dalam pengaturan suasana hati (mood), tidur, dan berbagai fungsi tubuh.

Perannya dalam tubuh bermacam-macam. Serotonin di otak berperan terhadap pembentukan mood kita. Lalu, dalam sistem pencernaan, hormon ini membantu mengontrol usus yang akan memperlancar pencernaan kita. Dalam hal kualitas tidur pun serotonin punya pengaruh bersama hormon dopamin dan melatonin.

Mengutip dari website Cleveland Clinic, serotonin terbuat dari asam amino esensial triptofan. Nah, perlu kamu ketahui nih bahwa asam amino itu engggak bisa dibuat sama tubuhmu sendiri melainkan harus diperoleh dari makanan yang kamu makan. Jika levelnya tidak seimbang di dalam tubuh kita, serotonin tidak bisa bekerja secara optimal yang akhirnya bisa memengaruhi kesehatan fisik hingga mental kita, lho.

 

2. Akibat jika level serotonin terlalu tinggi

ilustrasi sakit demam (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Biasanya level serotonin yang tinggi disebabkan dari penggunaan obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan serotoninergik seperti beberapa jenis anti depresan. Gejala kelebihan serotonin ini sering disebut “sindrom serotonin”.

Nah, sindrom serotonin ini bisa mempengaruhi kinerja otak kita yang mengakibatkan kebingungan dan agitasi. Selain itu, fisik kita juga bisa terganggu yang menimbulkan kenaikan suhu badan, tekanan darah tinggi, detak jantung meningkat, hingga berkeringat.

Berdasarkan Health Direct Australia, sindrom ini bisa berhenti kalau penderitanya tidak lagi mengonsumsi obat-obatan tertentu tersebut selama 2–3 hari.

 

Baca Juga: 5 Peran Hormon Endorfin bagi Tubuh, Bukan Sekadar Pereda Sakit!

3. Tingkat serotonin yang rendah bisa mengakibatkan penyakit fisik hingga mental

ilustrasi orang depresi (pexels.com/cottonbro studio)

Para pakar sepakat kalau level serotonin rendah memiliki kaitan dengan penyakit-penyakit mental, seperti depresi, anxiety, fobia, panic disorder, dan pemikiran bunuh diri. Ada juga temuan terbaru dari sebuah studi yang diterbitkan pada 13 September 2023 di Journal of Alzheimer's Disease yang menyebutkan bahwa tingkat serotonin yang rendah mungkin berperan dalam masalah memori termasuk pada penderita Alzheimer.

Hal ini sangat mungkin disebabkan karena kinerja serotonin di tubuh kita kurang optimal sehingga memengaruhi pola makan, pencernaan, kualitas tidur, dan tentunya suasana hati.

Berbagai faktor termasuk genetika, gaya hidup, dan kondisi kesehatan mental dapat berkontribusi pada tingkat serotonin dalam tubuh.

 

Verified Writer

Gendhis Arimbi

Writing for new hope

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya