TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Puasa untuk Penderita Ginjal Kronis, Perlu Perhatian Khusus

Jika bisa berpuasa dengan aman, kenapa tidak?

ilustrasi Ramadhan (pexels.com/ PNW Production)

Penyakit ginjal kronis umumnya diasosiasikan dengan diabetes ataupun hipertensi menurut Libyan Journal of Medical Sciences. Kondisi ini juga turut menjadi perhatian dan membayangi banyak negara muslim.

Ketika Ramadhan tiba, umat Islam menjalankan puasa, termasuk beberapa penderita penyakit ginjal kronis yang mungkin nekad ikut berpuasa. Meskipun dalam Islam ada pengecualian untuk orang sakit, tapi masih banyak yang memaksakan diri. Berdasarkan studi, ada beberapa tips khusus bagi penderita ginjal kronis yang hendak melaksanakan puasa.

1. Jangan coba membantah nasihat petugas medis

ilustrasi mengunjungi dokter (pexels.com/ Imad Clicks)

Sebelum melakukan puasa, ada baiknya penderita ginjal kronis melakukan kunjungan ke dokter dan medical checkup. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dari individu tersebut dan keamanan mereka untuk ikut serta dalam berpuasa.

Selain itu, dokter juga akan memberikan nasihat medis kapada penderita ginjal kronis. Seperti nasihat mengenai pola makan, penyesuaian pemberian obat, hingga aktivitas yang direkomendasikan dan dilarang. Kunjungan ini juga harus dilakukan ketika dan pasca berpuasa, serta diperlukan banyak ahli yang terlibat menurut Journal of research in medical sciences : the official journal of Isfahan University of Medical Sciences. Dan jika petugas medis telah memberikan nasihat, jangan coba untuk melanggarnya. Karena nasihat mereka selalu mempertimbangkan keamanan kondisimu.

2. Cek kondisi tubuh secara berkala

ilustrasi organ ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Meskipun aman dilakukan, berpuasa pada individu dengan penyakit ginjal kronis bisa menjadi berbahaya. Untuk itu, memperhatikan kondisi tubuh menjadi hal penting yang harus dilakukan.

Kondisi seperti kenaikan berat badan melebihi 2 Kg dari baseline, pembengkakan yang terjadi pada wajah, paha, atau lengan, sesak napas, lemah, letih, lesu, dan anorexia ataupun hyporexia. Jika gejala tersebut muncul, ada baiknya segera ke dokter dan tidak memaksakan diri melakukan puasa. Selain itu, penting untuk dilakukan pemantauan pada berat badan, cairan tubuh, dan elektrolit selama berpuasa. Penderita ginjal kronis juga harus tetap kontrol secara rutin ke dokter untuk pemanatauan keamanan puasa yang lebih update (Peritoneal dialysis international : journal of the International Society for Peritoneal Dialysis, 2013).

Baca Juga: 8 Tips Puasa Aman untuk Penderita Asma, Kenali Pemicunya!

3. Atur makanan dan minumanmu

ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/ Sami Abdullah)

Pada penderita ginjal kronis terdapat beberapa makanan dan minuman yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Makanan yang tinggi kandungan potasium dan fosfor hendaknya dihindari saat berbuka maupun sahur menurut Peritoneal dialysis international : journal of the International Society for Peritoneal Dialysis.

Kandungan fosfor dan potassium dapat ditemukan pada kurma, buat aprikot, gorengan, kacang-kacangan, keju, soft drink, teh, dan kopi. Jenis makanan dan minuman ini akan berimbas kurang baik bagi tubuh penderita ginjal kronis. Makanan dan minuman dengan kandungan potassium yang tinggi meningkatkan risiko hiperkalemia (Advances in nutrition, 2020). Sedangkan, makanan dan minuman yang mengandung fosfor dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan fungsi, kerusakan, hingga gagal ginjal, berdasarkan National Kidney Foundation.

4. Minum air yang cukup

ilustrasi air mineral (pexels.com/ Adriaan Greyling)

Sudah bukan rahasia umum jika penyakit ginjal membutuhkan hidrasi yang baik demi menjaga fungsi ginjal mereka. Saat memutuskan berpuasa, penderita ginjal kronis dianjurkan untuk minum cukup air untuk re-hydrate tubuh mereka (Peritoneal dialysis international : journal of the International Society for Peritoneal Dialysis, 2013).

Selain itu, minum air di malam hari memang baik, tetapi jangan melakukannya secara berlebihan untuk menghindari kelebihan cairan. Bagi jadwal minum dengan baik selama berbuka, malam hari, dan saat sahur (Cureus, 2022).

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

A girl with ADHD and still learn to manage it!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya