TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Bahaya Merokok setelah Olahraga?

Lebih baik manfaatkan olahraga untuk berhenti merokok

ilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun berolahraga adalah kebiasaan baik dan penting untuk menjalani gaya hidup sehat, tetapi merokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang dapat berdampak negatif pada kebiasaan baik dalam berolahraga. Selain itu, bahaya rokok bagi kesehatan juga sudah diketahui secara luas.

Faktanya, beberapa perokok berolahraga secara rutin, dan mereka sering kali merokok setelah selesai berolahraga. Lantas, apa sih bahaya merokok setelah olahraga? Temukan penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Menguak Sulitnya Perokok untuk Berhenti, Antara Kemauan dan Tantangan

1. Sebaiknya tidak merokok usai olahraga

ilustrasi berhenti merokok (pixabay.com/HansMartinPaul)

Dijelaskan oleh dokter spesialis paru dan pernapasan Eka Hospital Cibubur, dr. Paulus Arka Triyoga, SpP, sebaiknya kamu tidak merokok setelah olahraga.

"Sebaiknya tidak, karena setelah olahraga hampir semua organ membutuhkan oksigen yang lebih tinggi," ujar dr. Arka.

Yang ditakutkan dari merokok setelah olahraga adalah kadar oksigen yang masuk ke paru-paru berkurang.

"Saat merokok setelah olahraga yang ditakutkan kadar oksigen yang masuk ke paru-paru berkurang, kemudian yang ditakutkan karena kebutuhan oksigen kurang dan dimasukkan benda asing (asap rokok) bisa terjadi spasme (penyempitan jalan napas) bila terjadi alergi di jalan napas tersebut akibat asap rokok," dr. Arka menjelaskan lebih lanjut.

Sederhananya, terjadi penyempitan jalan napas seperti orang terkena asma.

Selain itu, merokok dapat mengganggu pemulihan tubuh dan pembuluh darah setelah latihan aerobik, yang mungkin berdampak buruk pada fisiologis jangka panjang dan perlindungan pembuluh darah (The Korean Journal of Sports Medicine, 2021).

Kebiasaan tersebut dapat menghambat proses pemulihan detak jantung serta meningkatkan rate-pressure product setelah berolahraga. Kondisi tersebut berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi serta penyakit jantung.

Olahraga sebenarnya dapat mengoptimalkan fungsi pembuluh darah serta mengurangi kekakuan pembuluh darah arteri. Namun, merokok setelah olahraga justru membuat kerja pembuluh darah tidak optimal.

2. Bagaimana rokok memengaruhi olahraga

ilustrasi asap rokok (pixabay.com/Macedo_Media)

Ketika merokok, kamu membahayakan kemampuan untuk berolahraga dan menjaga kebugaran fisik. Menurut laman Smokefree, merokok merusak kinerja atletik dalam beberapa cara:

  • Darah

Nikotin dan karbon monoksida dari merokok dapat membuat darah “lengket” dan arteri menyempit. Arteri yang menyempit mengurangi aliran darah ke jantung, otot, dan organ tubuh lainnya, sehingga membuat olahraga menjadi lebih sulit.

Selama berolahraga, aliran darah membantu meningkatkan suplai oksigen ke otot. Jika otot kamu tidak mendapatkan oksigen dengan cukup cepat, tubuh kamu tidak dapat bekerja dengan baik.

  • Jantung

Merokok meningkatkan detak jantung istirahat. Denyut jantung istirahat adalah berapa detak per menit yang dihasilkan jantung saat kamu tidak beraktivitas.

Saat kamu merokok, jumlah ini meningkat karena kerja ekstra yang harus dilakukan jantung untuk menjaga tubuh kamu tetap bekerja. Detak jantung kamu mungkin bisa naik ke tingkat berbahaya untuk melakukan aktivitas fisik. Detak jantung istirahat yang lebih tinggi dari normal dapat meningkatkan risiko kematian.

  • Paru-paru

Kamu bisa berolahraga lebih baik bila kapasitas paru-paru dalam kondisi baik dan paru-paru bekerja dengan baik. Merokok merusak kapasitas paru-paru kamu.

Tar dalam asap rokok melapisi paru-paru dan membuat kantung udara menjadi kurang elastis. Merokok juga menghasilkan dahak yang dapat membuat paru-paru sesak. Merokok, bahkan beberapa batang sehari, dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efektif.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya