TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Mencampur Buah Beri dan Pisang untuk Smoothie, Kenapa?

Efeknya bikin kamu rugi

ilustrasi smoothie pisang dan berry (freepik.com/chandlervid85)

Beberapa orang senang mencampurkan buah beri dan pisang untuk campuran smoothie karena manisnya pisang dianggap bisa menyeimbangkan rasa asam dari buah beri dan memberikan tekstur creamy.

Namun, menurut penelitian, ternyata kamu tidak disarankan untuk mencampurkan pisang dan buah beri. Kenapa ya?

Baca Juga: Dampak Mengonsumsi Keripik Pisang Narkoba

Pisang dan buah beri bukan campuran smoothie terbaik

ilustrasi pisang (pixabay.com/jgzelaya)

Sebuah penelitian dalam jurnal Food & Function yang terbit pada September 2023 lalu menunjukkan bahwa menggabungkan jenis buah-buahan tertentu dalam smoothie dapat menurunkan manfaat kesehatan dari bahan-bahan tertentu. Penelitian ini menunjukkan kombinasi rasa yang populer—pisang dan beri—sebagai contoh utamanya.

Smoothie yang dibuat dengan mencampurkan pisang dan buah beri terbukti menurunkan flavanol (nutrisi utama dalam buah beri), yang merupakan senyawa antioksidan. Mengingat manfaat flavanol bagi kesehatan, ini tentu merugikan.

Flavanol adalah senyawa bioaktif yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, kakao, teh, dan anggur merah. Senyawa ini terkait dengan potensi manfaat kesehatan termasuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mencegah penggumpalan darah, meningkatkan gula darah yang sehat, dan fungsi otak yang sehat (Nutrition Bulletin, 2017).

Mencukupi kebutuhan flavanol sehari-sehari lewat pola makan bisa sulit, karena sebagian besar makanan yang mengandung flavanol hanya menyediakan sejumlah kecil, bahkan buah beri. Kehilangan flavonol karena "kesalahan" dalam membuat smoothie ini bisa membuat pencapaian 400–600 mg flavanol yang direkomendasikan dari makanan per hari makin sulit (Advances in Nutrition, 2022).

Apa yang salah dengan pisang?

ilustrasi mixed berry smoothie (pixabay.com/Slava_web-designer)

Reaksi kimia tertentu dilaporkan dapat "menyabotase" bahan lainnya. Ketika pisang terkena udara, pisang melepaskan polifenol oksidase (PPO), yang memulai proses pencokelatan enzimatik. Ini adalah reaksi yang sama dengan makanan lain, seperti alpukat, itulah sebabnya warnanya berubah menjadi cokelat setelah dibiarkan terlalu lama.

Penelitian baru ini menemukan bahwa makanan yang terbuat dari buah dan sayuran yang mengandung PPO (seperti pisang) dapat berdampak pada ketersediaan hayati flavanol (Food & Function, 2023).

Untuk memahami reaksi kimia antara makanan yang mengandung PPO dan kandungan flavanol, peserta penelitian (pria sehat berusia 25–60 tahun) diminta untuk mengonsumsi makanan rendah flavanol sebelum memulai dan selama penelitian.

Para pria dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diinstruksikan untuk mengonsumsi smoothie pisang dengan aktivitas PPO tinggi, dan kelompok lainnya mengonsumsi smoothie campuran buah beri dengan aktivitas PPO rendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang dibuat dari buah dan sayuran yang mengandung PPO (seperti pisang) dapat berdampak pada ketersediaan hayati flavanol. Artinya, ini memengaruhi ketersediaan flavanol untuk diserap oleh tubuh setelah dikonsumsi.

Para peneliti terkejut melihat bagaimana menambahkan satu buah pisang dengan cepat menurunkan kadar flavanol dalam smoothie dan akibatnya pada kadar flavanol dalam tubuh.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa makanan seperti acai bowl, sup, saus, dan bahkan guacamole mengalami penurunan flavanol setelah dihaluskan atau dilumat—terpapar oksigen dengan tingkat yang lebih tinggi (International Journal of Molecular Sciences, 2017).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya