TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Merokok Bisa Memperbanyak Lemak Perut

Lemak perut meningkatkan risiko penyakit kronis

ilustrasi rokok (unsplash.com/Mathew MacQuarrie)

Intinya Sih...

  • Merokok dapat meningkatkan lemak perut.
  • Penelitian menemukan hubungan antara merokok seumur hidup dengan peningkatan lemak perut, terutama lemak viseral.
  • Lemak perut membawa risiko penyakit kronis.

Perokok cenderung mempunyai berat badan yang lebih rendah dibandingkan non perokok. Oleh sebab itu, mereka khawatir menjadi gemuk jika berhenti merokok.

Padahal, fakta baru menunjukkan bahwa merokok juga dapat menyebabkan pertambahan berat badan. Studi menyebut bahwa mulai merokok dan menjadi perokok seumur hidup akan meningkatkan lemak perut.

Baca Juga: Menguak Sulitnya Perokok untuk Berhenti, Antara Kemauan dan Tantangan

Hubungan antara rokok dengan lemak tubuh

Untuk mempelajari masalah ini, para peneliti di NNF Center for Basic Metabolic Research di Universitas Kopenhagen, Denmark, menggunakan dua penelitian besar tentang keturunan Eropa.

Penelitian ini melibatkan 1,2 juta orang yang mulai merokok dan lebih dari 450.000 orang yang merupakan perokok seumur hidup. Mereka juga memiliki data distribusi lemak tubuh untuk penelitian yang melibatkan lebih dari 600.000 orang.

Mengutip dari laman Healthline, peneliti menggunakan metode pengacakan Mendelian untuk melihat apakah merokok menyebabkan peningkatan lemak tubuh.

Metode ini menggabungkan hasil dari studi genetik yang berbeda untuk mencari hubungan sebab akibat antara merokok dengan peningkatan lemak perut.

Studi menggabungkan beberapa hasil genetik dari orang-orang keturunan Eropa mengenai hubungan merokok dengan ukuran distribusi lemak tubuh, misalnya rasio pinggang-pinggul atau lingkar pinggang dan pinggul.

Mereka pertama kali mengamati studi genetik untuk menentukan gen apa yang terkait dengan merokok dan distribusi lemak tubuh. Peneliti kemudian menggunakan informasi ini untuk melihat apakah orang-orang dengan gen yang terkait dengan merokok juga memiliki distribusi lemak tubuh yang berbeda.

Peneliti menggunakan studi genetik sebelumnya untuk mengidentifikasi gen mana yang terkait dengan kebiasaan merokok dan distribusi lemak tubuh. Mereka juga menggunakan informasi genetik ini untuk menentukan apakah orang dengan gen yang terkait dengan merokok cenderung memiliki distribusi lemak tubuh yang berbeda.

Terakhir, mereka juga memperhitungkan pengaruh lain, seperti konsumsi alkohol atau latar belakang sosial ekonomi untuk memastikan bahwa hubungan apa pun yang ditemukan antara merokok dengan lemak tubuh benar-benar disebabkan oleh kebiasaan itu sendiri, bukan karena faktor lain.

Upaya memerangi rokok

ilustrasi perut buncit (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Mengutip dari situs Medical Dialogues, penulis utama studi, Germán D. Carrasquilla, menjelaskan bahwa penelitian ini menemukan bahwa merokok seumur hidup dapat menyebabkan peningkatan lemak perut, yang terlihat dari rasio pinggang-pinggul.

"Dalam analisis lebih lanjut, kami juga menemukan bahwa jenis lemak yang meningkat, kemungkinan besar adalah lemak viseral atau lemak perut, bukan lemak bawah kulit," jelasnya.

Pengaruh merokok terhadap lemak perut tampaknya tidak disebabkan oleh faktor-faktor lain, seperti status sosial ekonomi, penggunaan alkohol, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau seberapa besar seseorang mengambil risiko.

Studi yang diterbitkan di dalam jurnal Addiction pada 20 Maret 2024 ini akan memperkuat pentingnya upaya untuk mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok pada masyarakat. Selain membantu mengurangi lemak perut, kamu juga bisa terhindar dari penyakit kronis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya