TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Seafood? Ini Penjelasannya!

Aman atau justru tidak disarankan?

nutrition.org

Fase hamil pada perempuan sering kali penuh dengan pantangan. Salah satunya terkait dengan makanan.

Banyak orang yang bertanya-tanya, apakah ibu hamil aman memakan seafood dan sejenisnya? Dan apakah berpengaruh pada calon bayi nanti?

Daripada menebak-nebak, lebih baik tuntaskan rasa penasaranmu di sini, yuk!

1. Hindari makan ikan mentah

livingnomads.com

Sebelum makan seafood, pastikan bahwa makanan itu sudah benar-benar matang. Sebab, ikan dan kerang mentah atau setengah matang kemungkinan besar mengandung parasit dan bakteri berbahaya. Bahkan, bisa menyebabkan penyakit, seperti toksoplasmosis, salmonella, dan listeriosis, jelas laman Healthline.

Apalagi, saat hamil sistem kekebalan tubuh kesulitan melawan mikroorganisme bawaan dari makanan yang terkontaminasi. Alhasil, mengonsumsi makanan laut mentah atau setengah matang berisiko menyebabkan keguguran atau cacat lahir.

2. Hindari ikan yang tinggi merkuri

irishtimes.com

U.S. Food and Drug Administration (FDA) menyarankan untuk menghindari ikan laut yang tinggi merkuri, seperti raja makarel, ikan todak, marlin, tuna albacore, tilefish, dan hiu. Sebaliknya, FDA menyarankan kita untuk mengonsumsi salmon, nila, lele, udang, dan kerang karena kadar merkurinya lebih rendah, tutur laman Healthline.

Mengapa ikan laut yang tinggi merkuri harus dihindari? Sebab, merkuri berbahaya bagi perkembangan sistem saraf bayi, apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Environmental Protection Agency (EPA) mengatakan konsumsi merkuri hanya boleh sebesar 0,1 μg per kilogram berat tubuh.

3. Makanan laut harus dimasak dengan suhu yang tepat

taste.com.au

Seafood sebenarnya aman dikonsumsi saat hamil, asalkan disiapkan dengan benar. Salah satunya, pastikan seafood itu matang sempurna. Makanan laut yang kurang matang (undercook) sama risikonya dengan versi mentah, ungkap laman Healthline.

Sebagian besar parasit dan bakteri berbahaya mati pada suhu tertentu. Sebagai contoh, Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar ikan finfish harus dimasak dengan suhu internal 63°C atau masak hingga daging ikan benar-benar putih. Selain itu, hindari makanan laut yang sudah tak segar.

Baca Juga: 7 Manfaat Diet Fleksitarian, Salah Satunya Menurunkan Risiko Diabetes

4. Menyiapkan dan menyimpan makanan laut tak boleh sembarangan

chefqtrainer.com

Selanjutnya, kamu perlu mengetahui cara menyiapkan dan menyimpan makanan laut agar aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Disarankan untuk mencuci talenan, pisau, dan area persiapan makanan dengan air panas dan sabun sebelum dan setelah digunakan. Lalu, gunakan pisau dan talenan terpisah untuk memotong makanan mentah dan matang.

Ikan bisa dipastikan matang jika dagingnya sudah berubah menjadi putih. Sementara, kerang harus dimasak sampai cangkangnya terbuka atau kepiting dan lobster sampai memerah, saran laman Healthline.

Untuk ikan mentah, simpan dalam freezer pada suhu –17˚C. Sementara, makanan yang sudah diolah bisa disimpan dalam suhu 4°C. Dan jangan ragu untuk membuang makanan yang sudah busuk atau tidak segar, demi kesehatanmu sendiri.

5. Pada faktanya, ibu hamil masih kurang mengonsumsi ikan

todaysparent.com

Berdasarkan studi berjudul "A Qualitative Study of Fish Consumption during Pregnancy" yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2010, menemukan bahwa perempuan mengonsumsi kurang dari dua ikan per minggu, dilansir dari laman American Society for Nutrition.

Padahal ikan mengandung asam docosahexaenoic (DHA) yang penting untuk perkembangan otak janin yang optimal. Environmental Protection Agency (EPA) menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi minimal 340 gram ikan per minggu, tentunya yang rendah merkuri.

6. Padahal, omega-3 pada ikan sangat penting untuk perkembangan janin

npr.org

Ibu hamil tetap harus mengonsumsi ikan, karena ikan mengandung asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk perkembangan saraf janin, tegas laman KD Pharma Group. Selain itu, asam lemak omega-3 juga penting supaya bayi lahir dengan berat badan yang ideal.

Selama masa kehamilan, kebutuhan asam lemak omega-3 minimal 650 mg dan 300 mg di antaranya adalah DHA5. Apabila ibu hamil mengalami defisit asam lemak omega-3, disarankan untuk mengonsumsi suplemen minyak ikan dengan kandungan EPA dan DHA.

Baca Juga: Fakta COVID-19 pada Ibu Hamil dan Menyusui

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya