TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Diet Starvemaxxing, Sedang Digandrungi Pria Muda?

Konsepnya adalah makan sesedikit mungkin

ilustrasi laki-laki yang terlihat maskulin (unsplash.com/Olu Famule)

Intinya Sih...

  • Starvemaxxing adalah diet ekstrem untuk mencapai tujuan penampilan fisik yang diidamkan.
  • Starvemaxxing dapat berdampak negatif pada fisik dan mental, seperti kelelahan, gangguan makan, dan gangguan dismorfik tubuh.

Siapa bilang laki-laki tidak memedulikan penampilan? Selain tubuh yang berotot, sebagian laki-laki juga mengidamkan garis rahang yang tegas, tulang pipi yang tinggi, mata yang tajam, dan persentase lemak tubuh yang rendah.

Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkannya, mulai dari melakukan senam wajah, menjalani bedah estetika, hingga menerapkan diet ekstrem yang disebut starvemaxxing. Khusus yang terakhir, ini penjelasan lengkapnya!

1. Definisi dan asal-usul starvemaxxing

Starvemaxxing didefinisikan sebagai proses membuat diri sendiri kelaparan, sehingga kita akan kehilangan lemak tubuh dan mendapatkan garis rahang yang jelas serta tulang pipi yang cekung.

Sebelum starvemaxxing lahir, istilah looksmaxxing lebih dulu ada. Ini merujuk pada proses memaksimalkan daya tarik fisik dengan melakukan perawatan tubuh secara rutin.

Dilansir Business Insider, looksmaxxing pertama kali ditemukan di salah satu forum di internet pada tahun 2018. Namun, istilah ini baru meledak di media sosial selama setahun terakhir.

Beberapa tokoh yang menjadi panutan bagi para looksmaxxers adalah Francisco Lachowski (model asal Brasil) dan Kareem Shami (content creator TikTok kelahiran Syria).

2. Untuk mendapatkan penampilan yang diinginkan, cara yang dilakukan tergolong ekstrem

ilustrasi diet ketat (pixabay.com/mojzagrebinfo)

Para penganut starvemaxxing melakukan cara yang ekstrem untuk mencapai tujuannya. Misalnya, membatasi maksimal 1.500 kalori per hari atau sengaja membuat dirinya sendiri muntah setelah makan berat. Bahkan, ada yang tidak makan selama berhari-hari!

Padahal, menurut Kementerian Kesehatan RI, rata-rata angka kecukupan energi bagi masyarakat Indonesia adalah sebesar 2.100 kilo kalori per orang per hari. Jumlah pastinya akan tergantung usia, ukuran tubuh, dan tingkat aktivitas fisik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya