TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

#GiziLokal: Manfaat Ciplukan bagi Kesehatan, Intip yuk!

Tanaman liar ini ternyata kaya akan nutrisi

ilustrasi ciplukan (planterandforester.com)

Semasa kecil dahulu, apakah kamu pernah menemukan ciplukan? Tanaman dengan nama ilmiah Physalis angulata ini sering dijumpai tumbuh liar di pekarangan atau tanah kosong. Di dalam kelopak berbentuk seperti kubah terbalik, tersembunyi buah yang kecil dan bulat berwarna kuning-oranye.

Seperti yang bisa ditebak, buahnya bisa dimakan. Sayangnya, ciplukan tidak dibudidayakan secara serius di Indonesia. Padahal, di luar negeri, buah ini dikemas rapi, dijual di supermarket dengan harga yang cukup mahal, dan menjadi incaran banyak orang!

Kira-kira, apa manfaat buah ciplukan bagi kesehatan? Ketahui selengkapnya di sini!

1. Menunjukkan aktivitas antioksidan

ilustrasi ciplukan (instagram.com/tanamandanpupuk)

Antioksidan merupakan senyawa penangkap radikal bebas yang bisa mencegah atau mengurangi efek buruk dari spesies oksigen reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif (RNS). Selain itu, antioksidan bisa mengurangi risiko banyak penyakit seperti penyakit jantung dan kanker.

Studi yang dipaparkan di IOP Conference Series: Materials Science and Engineering tahun 2021 bertujuan untuk mempelajari aktivitas antioksidan, daya terima, dan umur simpan minuman dari ekstrak buah dan pucuk ciplukan. Ditemukan bahwa konsentrasi stabilizer atau zat penstabil dan rasio ekstrak sari buah dan kuncup ciplukan memengaruhi aktivitas antioksidan.

Kandungan total fenolik dan flavonoid tertinggi terdapat pada ekstrak buah dan kuncup ciplukan dengan perbandingan 15:1 dan konsentrasi stabilizer 0,1 persen. Sementara itu, kandungan alkaloid tertinggi terlihat pada ekstrak buah dan kuncup ciplukan dengan perbandingan 20:1 dan konsentrasi stabilizer 0,1 persen.

Fenolik memiliki potensi antioksidan, bisa mencegah kerusakan sel akibat reaksi oksidasi radikal bebas, dan memiliki sifat antiperadangan. Sementara itu, flavonoid memiliki efek antiinflamasi serta mencegah perkembangan penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, demensia, dan penyakit Alzheimer. Di sisi lain, alkaloid bisa melawan infeksi mikroba dan menurunkan tekanan darah.

2. Memiliki efek antidiabetes

ilustrasi diabetes (diabetesselfmanagement.com)

Ciplukan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional untuk diabetes. Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia tahun 2016 menunjukkan bahwa ekstrak buah ciplukan mengandung flavonoid dengan persentase 84 persen.

Flavonoid bisa menetralisir radikal bebas, menghambat kerusakan sel-sel tubuh, serta mencegah timbulnya penyakit degeneratif, termasuk diabetes.

Selain itu, ditemukan bahwa perbedaan dosis ekstrak buah ciplukan berpengaruh terhadap kadar SGPT dan SGOT mencit. Dosis ekstrak buah ciplukan yang paling efektif adalah 2 mg/kg BB.

Baca Juga: #GiziLokal: Manfaat Mengonsumsi Andaliman untuk Kesehatan

3. Mencegah penurunan motilitas sperma

ilustrasi sel sperma (scitechdaily.com)

Penentuan kualitas sperma bisa diukur dengan menghitung motilitas sperma. Penelitian yang dipublikasikan di Medico Legal Update pada tahun 2021 menguji kemampuan ekstrak daun ciplukan dalam mencegah gangguan motilitas sperma pada tikus Wistar jantan yang hipertensi (karena diinduksi L-NAME).

Tikus itu diberi ekstrak daun ciplukan dengan berbagai dosis selama 14 hari berturut-turut. Kemudian, di akhir studi, testis tikus diambil untuk mengukur kadar malondialdehyde (MDA), kalsium intraseluler, dan motilitas sperma.

Hasilnya, ekstrak daun ciplukan terbukti mencegah peningkatan jumlah kalsium intraseluler sperma dan MDA testis, serta mencegah penurunan jumlah motil sperma pada tikus wistar jantan yang hipertensi. MDA adalah senyawa yang sangat reaktif dan merupakan penanda stres oksidatif.

Motilitas sperma didefinisikan sebagai kemampuan sperma untuk bergerak atau berenang secara efisien melalui sistem reproduksi perempuan untuk bertemu dan membuahi sel telur. Penurunan motilitas sperma bisa menyebabkan ketidaksuburan pada laki-laki.

4. Ekstrak daun dan batangnya bisa dijadikan obat kumur

ilustrasi obat kumur (unc.edu)

Salah satu penyebab terbentuknya karies gigi adalah bakteri Streptococcus mutans. Diketahui bahwa daun dan batang ciplukan mengandung flavonoid, polifenol, etanol, serta antioksidan yang kuat yang diperkirakan memiliki aktivitas antimikroba yang baik.

Sebagai pembuktian, studi yang diterbitkan di Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi tahun 2021 mencari tahu potensi antibakteri obat kumur dari ekstrak etanol campuran daun dan batang ciplukan terhadap bakteri Streptococcus mutans.

Hasilnya, obat kumur ekstraksi etanol campuran daun dan batang ciplukan dengan konsentrasi 15 persen memiliki kadar hambat minimal dan kadar bunuh minimal. Sehingga, sangat berpotensi untuk menghempaskan bakteri Streptococcus mutans yang ada di dalam mulut.

Baca Juga: #GiziLokal: Manfaat Mengonsumsi Buah Juwet atau Jamblang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya